WALED, SC- Jalan poros desa yang menghubungkan Desa Ciuyah dengan Desa Ambit, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, yang mengalami rusak berat dan ambles, akhirnya dilakukan perbaikan oleh masyarakat setempat secara swadaya, Selasa (6/4/2021) malam.
Kuwu Ciuyah, Wasminta menuturkan, jalan poros desa yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Waled itu, kondisinya rusak berat bahkan ambles. Menurutnya, amblesnya jalan tersebut, dikarenakan di bawah jalan yang mengalami rusak tersebut ada saluran irigasi dari Pintu Sadap Sungai Ciberes yang sudah ada selama hampir 70 tahun. Diduga sudah rapuh, saluran itu rapuh hingga menyebabkan jalan poros desa ambles.
Wasminta menjelaskan, pihaknya sejauh ini sudah melakukan koordinasi dan pemberitahuan kepada dinas terkait, namun tidak ada upaya perbaikan jalan yang mengalami ambles tersebut. Sehingga, pada akhirnya pihak desa bersama masyarakat melakukan upaya darurat untuk melakukan perbaikan secara swadaya. Hal itu dilakukan sebagai tindakan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakatnya.
BACA JUGA: Hibah Lahan UGJ Tak Bisa Dilanjut
“Jalan tersebut sangat vital bagi masyarakat kami. Dengan kondisi jalan yang ambles dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, bahkan untuk roda dua saja sulit dan membahayakan pengguna jalan, pada akhirnya kami sebagai Pemdes menindaklanjuti keinginan warga untuk memperbaiki jalan tersebut secara swadaya,” kata Wasminta, di sela-sela kesibukan memantau perbaikan jalan.
Pihaknya mengapresiasi itikad baik masyarakat yang memiliki kepedulian atas kondisi jalan yang ambles. Terlebih, hal itu dilakuakan masyarakat secara spontanitas, mengingat belum adanya perhatian untuk perbaikan jalan yang dilakukan oleh Pemkab Cirebon melalui dinas terkait.
“Ini bentuknya perbaikan darurat, sehingga perbaikan jalan yang ambles belum permanen, terpenting kami ada upaya dan usaha dan sesuai harapan masyarakat Ciuyah dan sekitarnya,” katanya.
BACA JUGA: Badan Keahlian DPR Kumpulkan Data di IAIN Cirebon
Menurutnya, masyarakat berharap adanya perbaikan permanen baik pada jalan poros desa maupun saluran irigasi yang tepat berada di bawah jalan yang ambles itu. Sebab, lanjut dia, saluran tersebut sebagai sumber air bagi para petani. Ia juga berharap, keinginan warganya tersebut dapat segera direalisasikan dinas terkait secepatnya.
“Kami berharap adanya perhatian serius dari Pemkab Cirebon melalui dinas terkait perihal jalan poros desa dan juga saluran irigasi Sungai Ciberes, yang merupakan kewenangan SDAP provinsi,” pungkasnya. (Baim)
BACA JUGA: Fifi Novianty, Alumni IAIN Cirebon Jadi Lulusan Magister Tercepat dan Terbaik di KPI UIN Yogyakarta