KABUPATEN CIREBON, SC- Operasi Ketupat Lodaya 2021 resmi berakhir pada Selasa (18/5/2021) pukul 00.00 WIB. Kapolresta Cirebon, Kombes Pol M Syahduddi, menegaskan, dengan berakhirnya operasi tersebut, maka tidak ada perpanjangan penyekatan kendaraan para pemudik yang melakukan perjalanan arus balik.
Menurut Kapolresta, kegiatan akan dilanjutkan dengan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) selama satu minggu ke depan.
“Operasi ketupat dinyatakan selesai. Hanya, karena mempertimbangkan adanya beberapa masyarakat yang melakukan aktivitas mudik (balik, red), maka atas pertimbangan tersebut kita melakukan KRYD untuk mengantisipasi adanya aktivitas masyarakat dari kampung halaman untuk kembali ke tempatnya bekerja di Jakarta dan sekitarnya,” kata Syahduddi, Selasa (18/5/2021).
Dijelaskan Syahduddi, konsep KRYD hampir sama dengan operasi ketupat. Dimana, pos pengamanan, pos pelayanan dan pos penyekatan tetap diberlakukan dari tanggal 18 sampai tanggal 24 Mei. Begitupun dengan personel yang dilibatkan, komposisinya masih sama, yakni terdiri dari Polri, TNI, Dinkes, Satpol PP, dan Dishub.
“Kalau jumlah personel mungkin berkurang, hanya memang cara bertindaknya masih sama,” terangnya.
Lebih lanjut Syahduddi menjelaskan, cara bertindak dimaksud ialah dengan melakukan rapid test secara random sampling (sampel acak) kepada masyarakat yang terindikasi melakukan perjalanan balik ke beberapa daerah tujuan. Ia menyebut, kegiatan tersebut untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus aktif pascalibur Idul Fitri.
“Penjagaan tetap 24 jam, hanya ketika ada masyarakat yang akan mengarah ke Jakarta, kita lakukan pengujian rapid test,” paparnya.
Jika pemudik sudah memiliki surat keterangan rapid test dengan hasil non-reaktif, lanjut Syahduddi, pengendara akan dipersilahkan melanjutkan perjalanan. Sebaliknya, jika mereka belum memiliki surat tersebut, maka akan dilakukan pemeriksaan rapid test di pos penyekatan. Dan jika hasilnya non-reaktif, petugas akan mempersilakan mereka untuk melanjutkan perjalanan.
“Kalau sudah rapid test dan mebawa surat keterangan non-reaktif, kendaraannya ditempel stiker. Itu bisa dijadikan sebagai pegangan mereka dalam perjalanan menuju ke tempat tujuannya,” ungkap Syahduddi.
Hingga kemarin, sudah ada 1.142 pelaku perjalanan yang dilakukan pemeriksaan rapid tes. Dari jumlah tersebut, 1.138 dinyatakan nonreaktif dan 4 orang lainnya reaktif. Untuk 4 orang yang reaktif tersebut, imbuh Syahduddi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinkes dari masing masing daerah asal mereka, yakni Kabupaten Brebes, Kuningan, Kebumen dan Jakarta Timur.
“KTP mereka kita foto lalu dikirim melalui whatsapp ke dinas masing-masing lengkap dengan nomor telepon mereka. Dan mereka kita kembalikan ke daerah asal,” tandasnya. (Islah)