CIREBON, SC- Penerang Jalan Umum (PJU) yang berada di perbatasan Jawa Barat (Jabar) – Jawa Tengah (Jateng) sudah berbulan-bulan mati hingga kawasan yang masuk Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon itu gelap saat malam hari dan rawan kecelakaan.
Menurut salah seorang pengendara sepeda motor asal Desa Losari Kidul, Dinar, sudah ada lima bulan PJU di Pantura Losari itu mati total, sehingga para pengguna roda dua dan empat harus berhati-hati jika memasuki daerah perbatasan Jabar-Jateng tersebut.
“Akibat matinya PJU di perbatasan itu, sering terjadi kecelakaan, baik roda dua maupun roda empat. Kami meminta kepada dinas terkait agar segera memperbaikinya,” kata Dinar.
Dikatakan, masyarakat Kecamatan Losari sangat merasakan dampak matinya PJU, sering terjadi kecelakaan di daerah perbatasan Jabar – Jateng tersebut. Apalagi, paska-Idul Fitri, jumlah pengguna roda dua dan empat meningkat.
“Seandainya PJU di perbatasan Jabar dan Jateng diperbaiki akan mengurangi angka kecelakaan kendaraan roda dua maupun roda empat,” tuturnya.
BACA JUGA: Indeks Pendidikan Kabupaten Cirebon Urutan ke-25 dari 27
Sementara itu, Ketua Masyarakat Losari Bersatu (MLB), Jabar mengatakan sering terjadinya kecelakaan lalu lintas di perbatasan dikarenakan PJU di sana mati. Hal ini sangat memprihatinkan dan membuat masyarakat merasa kecewa.
Menurut Jabar, lampu penerang jalan di pantura sangat dibutuhkan bagi pengguna roda dua dan empat, sehingga keselamatan pengguna jalan bisa dikurangi, apabila lampu penerang jalan ini diperbaiki. Pihaknya sebagai ketua organisasi massa meminta kepada dinas terkait agar secepatnya memperbaiki lampu penerang jalan.
“Kami meminta kepada Pemerintah agar memperhatikan daerah perbatasan perihal lampu penerang jalan di pantura. Apalagi, daerah perbatasan akan nampak bagus jika penerangan bisa terang,” pungkasnya. (Dedi)