KUNINGAN, SC- Jembatan Sungai Citonjong dengan panjang 20 meter lebar 1,5 meter yang terletak di Dusun Cilimus RT 05 RW 02, Desa Jamberama, Kecamatan Selajambe, Kabupaten Kuningan, menjadi sasaran fisik program TMMD ke – 111 Tahun 2021 Kodim 0615/Kuningan.
Jembatan yang terbuat dari bambu ini untuk menghubungkan antara RW 01 dengan RW 02. Untuk memperoleh hasil bumi dari hutan, masyarakat harus terlebih dahulu melewati jembatan bambu yang kondisinya sudah rapuh dan sangat mengkhawatirkan.
“Selain bertani, masyarakat disini juga banyak yang berkebun. Hasil bumi yang didapat seperti kopi, kapol, dan pala. Kami peroleh dari hutan disebrang sana dengan melewati jembatan bambu ini,” kata Ismat (54) warga Dusun Cilimus, Minggu (13/6/2021).
Kepala Desa Jamberama, Suryaka menjelaskan, kondisi jembatan yang sudah rapuh itu membuat dirinya merasa was-was. Apalagi jika musim hujan tiba.
“Jka musim hujan tiba, apalagi kalau terjadi banjir, sering sekali jembatan tersebut terseret arus air. Alhamdulillah selama ini belum pernah ada korban jiwa. Tapi setiap tahun, kami harus selalu mengganti jembatan tersebut,” jelasnya.
Dikatakan Suryaka, meski jembatan tersebut tidak bisa digunakan untuk membawa beban yang berat-berat, namun tetap saja merasa khawatir karena kondisi jembatan tersebut kondisinya sudah rapuh.
“Apalagi kalau nenek-nenek atau kakek-kakek yang lewat dengan membawa hasil panennya, ini membuat saya khawatir terjadi apa-apa. Orang yang mau pergi ke hutan atau pulang dari hutan, pasti melewati jembatan tersebut,” ungkap Suryaka.
BACA JUGA: Masyarakat Jamberama Lakukan Pengerjaan Fisik Jelang TMMD
Sehingga dengan adanya program TMMD ke – 111 Tahun 2021 ini, dia bersama warga Desa Jamberama merasa senang karena Kodim 0615/Kuningan akan membangun jembatan permanen.
“Tentunya saya dan masyarakat merasa senang. Sehingga setiap tahunnya kita tidak harus mengganti jembatan. Dan, masyarakat pun akan merasa nyaman dan aman kalau pergi ke hutan,” pungkasnya. (Nung Kh)