KABUPATEN CIREBON, SC- Pemerintah Kabupaten Cirebon memastikan tidak ada satu wilayahpun yang termarjinalkan dalam pembangunan, termasuk daerah-daerah yang berada di ujung perbatasan. Hal itu dikemukakan Wakil Bupati, Hj Wahyu Tjiptaningsih, saat mendampingi Bupati Cirebon, H Imron melakukan monitoring proyek pembangunan jalan yang digarap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) di dua kecamatan perbatasan yakni Kecamatan Kaliwedi (utara barat) dan Pasaleman (selatan timur), Selasa (22/6/2021).
Perempuan yang akrab disapa Ayu itu mengatakan, Pemerintah Kabupaten (pemkab) Cirebon akan terus berupaya untuk melakukan pembangunan, bahkan di saat situasi pandemi ini sekalipun.
“Tidak ada lagi wilayah ujung Kabupaten Cirebon termajinalkan. Saya ingin pembangunan merata sampai ujung perbatasan,” kata Ayu.
Ayu mengungkapkan, selama ini ada kesan Pemkab Cirebon hanya melakukan pembangunan di wilayah tengah saja.
“Saya ingin masyarakat Kabupaten Cirebon baik itu tengah maupun ujung ikut merasakan pembangunan, seperti di Desa Tonjong Kecamatan Paseleman ini akses jalan sudah bagus dan manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat sekitar,” katanya.
Sementara Bupati Cirebon, H Imron mengakui, selama ini masyarakat banyak yang mengeluhkan dengan kondisi jalan yang rusak. Bahkan, ada yang bertahun-tahun tidak ada perbaikan.
“Tadi saya dan Wakil Bupati meninjau dua lokasi dan semua dalam pengerjaan. Di Kecamatan Kaliwedi masih dalam pengerjaan dan di Kecamatan Paseleman jalan Cilengkrang menuju Desa Tonjong sudah 70 persen pengerjaan, masyarakat sangat senang,” kata Imron.
Imron mengungkapkan, di masa pandemi ini banyak pembangunan infrastruktur di Kabupaten Cirebon yang tidak sesuai target. Hal tersebut disebabkan adanya refocusing anggaran.
“Saya kira dengan kondisi saat ini target capaian pembangunan di Kabupaten Cirebon tidak sesuai target perencanaaan, krena anggaran semua terkena recofusing. Tetapi setelah wabah ini sudah tidak ada, pembangunan kami lanjutkan kembali,” katanya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Cirebon, Iwan Rizky mengatakan, wilayah kabupaten tersebut memiliki 564 ruas jalan dengan panjang 1.234 kilometer. Saat ini, yang mengalami kerusakan sepanjang 200 kilometer.
Kerusakan tersebut, kata Iwan, dalam kondisi rusak ringan, sedang hingga berat. Kerusakan itu pun terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Cirebon.
“Artinya 20 persen jalan masih mengalami kerusakan. Untuk perbaikan seluruh jalan rusak butuh anggaran sampai Rp600 miliar,” kata Iwan.
BACA JUGA: Kecamatan Pasaleman Merasa Tidak Dianaktirikan
Pemerintah Kabupaten Cirebon, menurut Iwan, pada 2021 akan memprioritaskan perbaikan jalan status kabupaten yang mengalami kerusakan sejak 2020. Iwan mengatakan, prioritas perbaikan jalan pada 2021 ini yakni sepanjang 60 kilometer.
“Jalan yang di perbatasan Indramayu sekarang sudah 20 persen, dilakukan secara bertahap. Sebelum akhir tahun sudah selesai. Target kami pada 2024 semua jalan tidak ada yang rusak,” pungkasnya. (Joni)