KABUPATEN CIREBON, SC- Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih, meminta program penanganan sampah bisa dituntaskan segera. Ia ingin tidak ada tawar menawar lagi. Pasalnya, persoalan sampah di Kabupaten Cirebon tidak kunjung selesai dari tahun ke tahun.
Karena itu, Wabup menekankan pengadaan lahan untuk Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) harus diselesaikan tahun ini. Pihaknya pun terus menghitung agar semua berjalan seirama, termasuk perangkat lainnya seperti armada pengangkut sampah.
Menurut Ayu, sapaan Wahyu Tjiptaningsih, pihak eksekutif dan legislatif sudah sepakat mengusulkan pengadaan armada dump truk ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Tidak tanggung-tanggung, armada yang diusulkan yakni sebanyak 200 unit. Jumlah tersebut untuk memenuhi kebutuhan di tiap kecamatan, dengan asumsi lima armada per kecamatan.
“Eksekutif dan legislatif sudah satu suara untuk ikut mendorong Pemprov Jabar memberikan armada dump truk dalam menyelesaikan masalah sampah,” ujar Ayu, Selasa (22/6/2021).
Dijelaskan Ayu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon menargetkan penanganan sampah bisa tuntas di tahun 2022 mendatang. Sehingga gunjingan soal darurat sampah tidak akan melekat di Kabupaten Cirebon.
Selama ini, menurut Ayu, usulan program untuk pembangunan dari Pemkab ke Pemprov maupun pemerintah pusat sangat rendah. Ia menyebut, hal itu akibat komunikasi yang kurang terjalin dengan baik. Sehingga, berdampak pada bantuan yang masuk ke daerah.
“Kita harus jemput bola (anggaran, red), jangan pasrah. Jika pasrah, Kabupaten Cirebon tidak bisa lari. Sekarang ini kita tertinggal dengan daerah lain buka hanya soal penanganan sampah saja, tapi infrastruktur pun tertinggal jauh,” kata dia.
Ayu menyampaikan, pengadaan lahan TPAS dengan luas sekira 5 ha berada di Desa Kubang Deleg. Slot anggaran untuk merealisasikan program tersebut sudah di-plot. Karena itu, dirinya optimis target tersebut bisa tuntas di tahun ini.
Dijelaskan Ayu, buntunya pengadaan lahan TPAS yang selama ini telah menimbulkan permasalahan, ditengarai karena kurangnya komunikasi yang dilakukan oleh dinas terkait kepada masyarakat setempat.
BACA JUGA: Desa di Kabupaten Cirebon Didorong Bentuk Satgas Khusus Sampah
Ayu menegaskan, dalam pengelolaan sampah di TPAS nanti harus memperhatikan masyarakat sekitar. Baik dari segi pendidikan, kesehatan, sosial dan ekonomi.
“Ini penting dan harus diperhatikan,” tegasnya.
Selain itu, imbuh Ayu, strategi penanganan sampah harus dilakukan secara komprehensif. Oleh karena itu, sudah seharusnya penanganan dan pengelolaan sampah mulai dari tingkat desa juga didorong. Agar bisa mengurangi debit sampah yang nantinya ditampung di TPAS. (Islah)