KISAH pilu dialami nenek Aisah (60), warga RT 04 RW 01, Dusun Manis, Desa Pasuruan, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, setelah rumah yang ditinggalinya ludes terbakar, beserta dengan semua isinya, pada Senin (27/9) malam sekitar pukul 21.30 WIB kemarin.
Tak hanya menghanguskan semua perabot, uang tabungan yang disimpan dalam lemari sebesar Rp10 juta pun tidak luput dari kobaran api.
Aisah menceritakan, kebakaran yang melalap seluruh isi rumahnya tersebut, terjadi saat sebagian besar tetangganya sudah terlelap tidur. Saat itu, api yang diduga berasal dari korseling listrik di bagian kamar belakang langsung merembet ke seluruh bagian rumah dengan cepat.
Dirinya saat itu hanya tinggal bersama anak bungsunya, Marjuki (20) dan sedang berada di ruang depan, menonton televise.
“Tiba-tiba ada bunyi seperti lampu korslet, terus seketika keluar api dan langsung merembet lewat dinding rumah,” kata Aisah kepada Suara Cirebon, Selasa (28/9/2021) siang.
Saat itu anaknya hanya bisa menyelamatkan dua sepeda motor, sementara dirinya meminta bantuan tetangga. Namun api sudah dalam kondisi membakar seluruh bagian rumahnya.
“Saat itu saya sempat mau masuk kembali ke dalam rumah, niatnya mau ambil uang yang disimpan di dalam lemari, tapi tidak boleh sama orang-orang, karena saat itu api langsung membesar,” terangnya.
Nenek yang kesehariannya bekerja sebagai buruh tani itu, hanya bisa pasrah atas musibah yang dialaminya tersebut. Ia dan anaknya sementara tinggal di rumah saudaranya, bahkan pakaian yang digunakan juga pemberian dari orang lain, karena semua pakaiannya ludes terbakar.
“Semua mebeler hangus terbakar, termasuk gabah hasil panen yang disimpan di gudang belakang juga hangus terbakar, hanya kulkas dan mesin cuci yang sempat diselamatkan dan dikeluarkan oleh warga sementara yang lainnya termasuk dokumen penting semua ludes,” ujarnya.
Ia berharap segera bisa menempati kembali rumahnya itu.
“Saya hanya berharap rumah saya bisa tertutup genteng lagi sehingga bisa ditempati lagi, namun saya tidak punya apa-apa untuk memperbaikinya,” ujar Nenek Aisah.
Sementara itu, Kuwu Pasuruan, Muja, membenarkan adanya kebakaran yang melalap seluruh bagian rumah milik nenek Aisah.
“Tidak ada yang tersisa, rumah dengan ukuran lebar 7m x 15m tersebut hanya menyisakan satu ruangan yang tak terbakar yakni bagian teras, yang dijadikan kamar santai keluarga dan warung,” kata Muja.
Muja pun menjelaskan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 21.30 WIB, dan saat itu langsung mendapat bantuan dari warga sekitar, untuk memadamkan api dengan menggunakan peralatan seadanya.
BACA JUGA: Korban Kebakaran di Sedong Kidul Rugi Ratusan Juta
Sementara itu, tim pemadam kebakaran baru datang ke lokasi kejadian sekitar 30 menit kemudian dan api baru bisa dipadamkan seluruhnya sekitat pukul 23.0 WIB. Kerugian ditaksir sekitar Rp100 juta.
“Karena korban warga tak mampu maka kami akan melakukan donasi untuk membantu meringankan beban Nenek Aisah ini. Kejadian ini, akan kami laporkan ke Dinsos Kabupaten Cirebon dan rencananya mulai besok, akan melakukan pengumpulan donasi serta mengerahkan warga untuk bergotong royong, membersihkan puing-puing bekas kebakaran,” pungkasnya. (Baim)