Tak hanya menghanguskan semua perabot, uang tabungan yang disimpan dalam lemari sebesar Rp10 juta pun tidak luput dari kobaran api.
Aisah menceritakan, kebakaran yang melalap seluruh isi rumahnya tersebut, terjadi saat sebagian besar tetangganya sudah terlelap tidur. Saat itu, api yang diduga berasal dari korseling listrik di bagian kamar belakang langsung merembet ke seluruh bagian rumah dengan cepat.
Dirinya saat itu hanya tinggal bersama anak bungsunya, Marjuki (20) dan sedang berada di ruang depan, menonton televise.
“Tiba-tiba ada bunyi seperti lampu korslet, terus seketika keluar api dan langsung merembet lewat dinding rumah,” kata Aisah kepada Suara Cirebon, Selasa (28/9/2021) siang.
Saat itu anaknya hanya bisa menyelamatkan dua sepeda motor, sementara dirinya meminta bantuan tetangga. Namun api sudah dalam kondisi membakar seluruh bagian rumahnya.
“Saat itu saya sempat mau masuk kembali ke dalam rumah, niatnya mau ambil uang yang disimpan di dalam lemari, tapi tidak boleh sama orang-orang, karena saat itu api langsung membesar,” terangnya.
Nenek yang kesehariannya bekerja sebagai buruh tani itu, hanya bisa pasrah atas musibah yang dialaminya tersebut. Ia dan anaknya sementara tinggal di rumah saudaranya, bahkan pakaian yang digunakan juga pemberian dari orang lain, karena semua pakaiannya ludes terbakar.
“Semua mebeler hangus terbakar, termasuk gabah hasil panen yang disimpan di gudang belakang juga hangus terbakar, hanya kulkas dan mesin cuci yang sempat diselamatkan dan dikeluarkan oleh warga sementara yang lainnya termasuk dokumen penting semua ludes,” ujarnya.
Ia berharap segera bisa menempati kembali rumahnya itu.
“Saya hanya berharap rumah saya bisa tertutup genteng lagi sehingga bisa ditempati lagi, namun saya tidak punya apa-apa untuk memperbaikinya,” ujar Nenek Aisah.