MAJALENGKA, SC- Pasangan seniman Majalengka Aceng Hidayat dan Ayu Asmiati menyulap wuwung genteng atau atap genteng menjadi topeng yang bernilai seni.
Pasangan suami istri pemilik Sanggar Sunda Rancage menciptakan topeng dari wuwung genteng pada tahun 2017 itu, kemudian mereka kombinasikan dengan seni tari yang diberi nama Tari Topeng Wuwung Kawangi.
Menurut Ayu, karya bersama sang suami itu tercipta dari rasa kegelisahan kejayaan genteng Jatiwangi yang kian terkikis seiring berkembangnya jaman. Kegelisahan yang dirasakan seniman ini memunculkan ide yang kemudian dikemas dalam sebuah untaian gerak kreasi seni tari yang menggunakan topeng terbuat dari wuwung (bubungan) sebagai propertinya. “Itu latarbelakang kami namai Topeng Wuwung Kawangi,” katanya, Kamis (30/9/2021).
Pada pertunjukan tari topeng wuwung kawangi ini, kata Ayu, diawali munculnya seorang penari yang sedang membaca mantra berisi permohonan keselamatan kepada Tuhan, serta lima penari lainnya bersujud seolah sedang mengamininya.
“Untuk untaian geraknya tari ini memakai gerak tari Priangan dan Cirebon menjadi warna yang dihadirkan sebagai kesadaran kami yang hidup diantara dua kultur budaya,” tutur wanita alumnus Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung itu.
Penamaan wuwung ini kanjutnya berasal dari bahasa Sunda jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya bubungan. Wuwung ini merupakan genteng berbentuk melengkung atau biasa dijadikan sebagai bagian penutup antara dua bagian genteng. Dan, untuk penamaan kawangi, Ayu artikan sebagai akronim dari Majalengka yang wangi.
“Artinya melalui topeng ini saya ingin mengharumkan nama Kabupaten Majalengka melalui kreativitas seni,” katanya.
BACA JUGA: FKWSG Usung Musik Banyu Segara
Hasil karya asli seniman kota angin tari topeng wuwung kawangi,lanjut Ayu sudah meraih banyak prestasi. Di Majalengka Tari ciptaanya pernah menjadi juara pertama pada ajang Festival Tari tahun 2017. Lalu, pada acara komunitas sosial (komsos) kreatif yang diselenggarakan oleh Kodam III Siliwangi, berhasil menjuarai ajang yang digelar se-Jabar dan Banten.
“Berawal dilombakan dari tingkat Kodim, Korem sampai Kodam, Alhamdulillah tari topeng wuwung ini berhasil menyabet gelar juara sampai tingkat Jabar dan Banten,” jelasnya. (Dins)