MAJALENGKA, SC- Program vaksinasi di Kabupaten Majalengka, diperkirakan baru akan selesai pada 2023 mendatang. Hal itu berdasarkan data realisasi vaksinasi per hari yang dilaksanakan Satgas.Prediksi tersebut disampaikan Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi kepada awak media, Kamis (30/9/2021).
Menurut Edwin, dari data yang dimilikinya, untuk dosis pertama baru di sebanyak 271.206 atau sekitar 25,88 persen dari target. Adapun dosis dua, maish lebih sedikit dibanding dosis pertama, yakni 140.160 atau 13,38 persen.“Dari data ini berarti masih sekitar 820.000 orang lagi yang belum Vaksin (dosis) 1 dan sekitar 940.000 belum Vaksin 2,” kata Kapolres Edwin.
Dijelaskannya, jika kecepatan vaksin per hari rata-rata di angka 4000 dosis, yang terdiri dari Vaksin 1 dan Vaksin 2, dibutuhkan durasi selama 440 hari kerja. Jumlah hari yang dibutuhkan itu dengan asumsi 6 hari kerja dalam satu pekan.
“Dalam setahun terdapat 52 minggu x jumlah hari kerja dalam seminggu, 6 hari. 312 hari kerja selama setahun. Dengan penghitungan ini maka bila Vaksinasi harian hanya di Angka 4000 maka selesai 100 persen warga Majalengka sebanyak 1.080.000 orang pada Februari 2023,” jelas dia.
Mengingat kondisi tersebut, lanjutnya, Kabupaten Majalengka masih memiliki potensi penularan Covid yang tinggi dan penerapan PPKM akan terus diperpanjang. Selain itu, jelas dia, ekonomi masyarakat pun masih relatif sulit tumbuh, sebagai dampak pembatasan kegiatan, yang bisa berimbas pada situasi kamtibmas.
BACA JUGA: Mahasiswa Unma Ciptakan Alat Pendeteksi Infusan
“Beberapa hal yang bisa kita laksanakan yakni menguatkan Komitmen dengan Stake Holder terkait untuk percepatan Vaksinasi. Lalu Meningkatkan kecepatan Vaksinasi Harian hingga 10.000 perhari, sehingga mempercepat penyelesaian Vaksinasi 100 persen pada April 2022. Terakhir, mengutamakan Vaksinasi dosis 1 untuk mengungkit persentase Vaksin 1,” jelasnya.
Masalah bersama yang dihadapi tambahnya adalah kekurangan jumlah Vaksin. “Tetapi bila kecepatan Vaksin harian di angka 10.000 dan Vaksin dalam keadaan kosong/habis kita memiliki nilai tawar untuk mendapatkan vaksin dalam jumlah yang lebih besar,”pungkasnya. (Dins)