Dari jumlah 20 persen tersebut, lanjut Bagus, sebagian besar berada di wilayah Cirebon Timur (Cirtim). Ia menuturkan, masyarakat Kabupaten Cirebon secara kedisiplinan untuk melakukan pembayaran pajak dan daftar ulang kendaraan cukup bagus. Namun, untuk beberapa wilayah di Cirebon Timur jumlah yang belum membayar pajak atau KTMDU cukup tinggi.
“Biasanya setiap bulan kita melakukan rapat antara Dispenda dan kepolisian. Apa kendala untuk bayar pajak dan sebagainya. Makanya kita alihkan kesana. Sebenarnya kesadaran masyarakat setelah adanya Triple Plus itu naik. Tapi karena, akses samling atau samdong belum ke wilayah Cirtim yang 20 persen itu makanya masih ada yang belum bayar,” kata Bagus, Senin (4/10/2021).
Dikatakan Bagus, setelah adanya program triple untung plus membuat masyarakat sadar untuk membayar pajak.
“Untuk kedisiplinan bayar pajak sudah bagus. Alhamdulillah juga KTMDU di kita rendah. Apalagi, kemarin ada program Triple Untung Plus ya pemutihan itu. Masyarakat antusias untuk bayar pajak. Hanya saja sekali lagi, karena belum terjamah samling atau samdong tadi,” jelasnya.
BACA JUGA: Tantang Tawuran Lewat Live Streaming, Geng Motor Bantrok Dua Anggota Luka Bacok
Sebenarnya, pembayaran pajak saat ini sudah tidak perlu pergi ke samsat induk, outlet, gendong, keliling, atau lainnya. Karena, telah tersedia aplikasi Signal.
“Seharusnya bisa lewat Signal atau Samsat Digital Nasional. Di sisi lain lebih mudah, juga efisien. Pembayaran bisa melalui Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, dan 10 bank pembangunan daerah,” ujarnya.
Namun diakuinya, mayoritas masyarakat lebih memilih dan nyaman membayar langsung. Hal itu membuat masih adanya 20 persen masyarakat yang tidak memakai aplikasi Signal. Yang jelas, pihaknya akan terus melakukan investigasi dan sebagainya untuk menelusuri wilayah yang masih dalam kategori KTMDU.
Masih kata Bagus, adapun untuk jadwal Samsat keliling mobile sendiri dapat dilihat di akun Instagram Satlantas Polresta Cirebon. (Sarrah)