PALEMBANG, SC- Pramuka harus menjadi rumah bersama generasi muda untuk berkembang, berkarya, dan menempa diri. Sehingga, pramuka dapat menjadi masa depan Indonesia dan Indonesia masa depan pramuka.
Hal itu seperti dikatakan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas saat membuka Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN-PTK) XV Tahun 2021 di Jakabaring Sport City Palembang, Kamis (11/11/2021).
“Gerakan pramuka sudah mengakar secara historis di seluruh nusantara sebagai wadah pembinaan generasi muda, paramuka menciptakan kader perubahan,” ujarnya.
Dia berharap, nilai-nilai pramuka dapat ditransformasikan kepada mahasiswa. Sehingga mereka dapat memiliki pemahaman keagamaan yang rahmatan lil alamin.
“Nilai-Nilai kepramukaan, kemandirian, gotong royong, perjuangan hidup, keberanian, dan kepekaan sosial harus bisa mampu ditrasformasikan kepada mahasiswa,”kata Yaqut.
Untuk itu, dia berpesan, PTK harus menyiapkan dan mencetak generasi muda Indonesia yang memiliki pemahaman dan kapasitas keagamaan yang rahmatan lil alamin.
“Pemahaman keagamaan yang inklusif, toleran, dan damai menjadi keniscayaan di tengah-tengah plural kebangsaan,” ucap dia.
Sebelumnya, Ketua Panitia Dirjen Pendis Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan, kegiatan PWN-PTK XV ini berlangsung mulai dari 9 hingga 14 Nopember 2021 di area Jakabaring Sport City Palembang.
Kegiatan yang diikuti peserta secara luring dan daring ini bertema “Konsistensi dalam Moderasi Beragama, Berkarya untuk Bangsa”.
BACA JUGA: Rektor IAIN Cirebon Hadiri Pembukaan PWN PTK XV Palembang, Pergerakan Peserta Terkontrol Aplikasi
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Mawardi Yahya menyambut baik kegiatan PWN-PTK XV ini. Dalam sambutannya, dia memberikan apresiasi yang tinggi untuk Kementerian Agama atas dipilihnya Sumatera Selatan atau UIN Raden Fatah Palembang menjadi tuan rumah.
Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg menjelaskan, ada beberapa hal yang diangkat dalam kegiatan ini. Namun, kata dia, salah satu tema yang aktual adalah moderasi beragama.
“Moderasi beragama ini mendapat penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam pembuatan pantun moderasi beragama. Itu anak-anak pramuka yang menginisiasi,” kata Sumanta usai mengikuti acara pembukaan PWN PTK XV di Palembang.
Melalui kegiatan ini, Sumanta berharap, dapat melahirkan nilai-nilai optimis sebagaimana dimiliki pramuka yang mengutamakan internalisasi karakter.
“Bagaimana bisa membangun kebersamaan, meningkatkan tanggungjawab, memegang disiplin kerja. Itu adalah nilai-nilai pramuka. Apa yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah bagaimana menginternanilasasi nilai-nilai yang luhur tadi,” tandas Sumanta. (Ril)