KABUPATEN CIREBON, SC- Meski tak seluruh hewan liar memiliki penyakit dan menyebarkan penyakit, namun persentase penularan virus rabies pada manusia patut menjadi dasar pertimbangan pentingnya keberadaan shelter (tempat berteduh) bagi kucing dan anjing liar.
Hal itu dikemukakan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Kabupaten Cirebon, Ade Hasan terkait antisipasi penularan penyakit rabies dari hewan pada manusia. Menurut Ade, keberadaan shelter hewan liar memang sangat penting, hanya saja pihaknya tak bisa sekonyong-konyong menganggarkan begitu saja.
“Shelter hewan penting, tapi tidak begitu saja langsung dapat mengajukan. Kalau kita buat kan belum tentu ada yang mengurus dan benar-benar membutuhkan. Sejauh ini kita hanya memberi suntik rabies hewan liar seperti kucing dan anjing,” kata Ade, Senin (29/11/2021).
Menurut Ade, hal itu berbeda bila ada permintaan dari masyarakat atau komunitas untuk pembangunan shelter atau rumah lindung bagi hewan liar. Pihaknya akan mengusahakan dan mengajukan anggaran untuk kebutuhan shelter tersebut.
“Sejauh ini belum aaa yang mengajukan baik masyarakat dan komunitas. Tapi memang seharusnya mereka peduli terhadap hal-hal seperti ini,” ujarnya.
Kalaupun ada yang melakukan pengajuan, menurut Ade, tidak bisa tahun mendatang, sebab sudah dilakukan pengajuan anggaran untuk vaksin hewan ternak seperti sapi, ayam, dan lainnya. Tapi, yang jelas mereka akan mengusahakan entah pada anggaran perubahan atau rancangan APBD berikutnya.
BACA JUGA: Peringati Hari Rabies Sedunia, Ratusan Hewan Peliharaan Ikuti Vaksin Gratis
Perhatian terhadap hewan liar, menurut Ade, sangat penting baik, menyediakan tempat perlindungan atau melakukan suntik rabies, sebab ini menyangkut kesehatan dan nyawa manusia. Terlebih, banyak hewan liar seperti anjing dan kucing yang berpotensi menularkan berbagai virus dan penyakit.
“Jelas menurut kami penting, tapi kembali lagi pada anggaran. Sekarang kan kena recofusing. Tapi, memang ini seharusnya menjadi perhatian Dinkes. Harusnya Dinkes menyediakan dan menyiapkan tenaga zoonosis, karena kami akan lebih fokus pada pertanian dan peternakan,” tutupnya. (Sarrah/job)