KABUPATEN CIREBON, SC- Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi sepanjang Jumat hingga Sabtu (3-4/12/2021) menyebabkan banjir di sejumlah desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Cirebon.
Desa terdampak banjir terparah, terjadi di Desa Losari, akibat genangan air hujan dan rob. Selain itu, bencana tersebut juga telah menyebabkan puluhan pohon tumbang di sejumlah wilayah, di antaranya di Blok Kadiwangsan Desa Kebarepan, Kecamatan Plumbon dan Blok Karangmas Desa Kasugengan Kidul, Kecamatan Depok.
Informasi yang berhasil dihimpun Suara Cirebon menyebutkan, hujan dan angin kencang di Desa Kasugengan Kidul telah mengakibatkan 24 pohon di Jalan Nyimas Gandasari desa tersebut tumbang. Peristiwa itu tejadi, pada Sabtu (4/12) malam, sekitar pukul 21.00 WIB.
Kejadian tersebut menyebabkan tumbangnya pohon asem yang menimpa Pendopo Situs Petilasan Nyimas Gandasari, di Blok Karangmas, Desa Kasugengan Kidul hingga menyebabkan juru kuncinya, Kadin (45) meninggal dunia.
Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan, membenarkan jatuhnya korban jiwa di Desa Kasugengan Kidul akibat bencana tersebut.
“Satu korban jiwa di Kasugengan Kidul, Kecamatan Depok yaitu seorang juru kunci (petilasan, red) tertimpa pohon. Kemudian ada korban luka dua orang,” ujar Alex, Minggu (5/12/2021).
Sedangkan bencana banjir yang terjadi di beberapa wilayah, menurut Alex, genangan yang ditimbulkan dinilai masih belum terlalu signifikan.
“Daerah terdampak banjir terparah terjadi di Losari. Penyebabnya, karena genangan air yang dibarengi dengan datangnya rob (pasang air laut),” kata Alex.
Alex menjelaskan, sejumlah langkah terkait dampak becana tersebut sudah dilakukan BPBD. Sesuai koridornya, BPBD sudah melakukan koordinasi, komando dan asesmen. Data asesmen tersebut, nantinya akan digunakan para pihak untuk melakukan penanganan-penanganan pascabencana yang terjadi saat ini.
“Kalau menurut BMKG, sampai 9 Desember kita harus waspada. Ditambah dengan kejadian erupsi Semeru, itu pasti berdampak kepada kita. Jadi, walaupun terjadi musim hujan cukup panjang tapi ini puncaknya,” papar Alex.
BACA JUGA: BPBD Siapkan Langkah Preventif
Untuk penanganan dampak bencana, imbuh Alex, secara regulasi pihaknya sudah menerbitkan SK Bupati tentang siaga darurat bencana dan posko bencana menyangkut bencana hydrometeorologi.
“Kita sudah mengambil langkah-langkah strategis. Pertama kita lakukan antisipasi kebencanaan dengan cara bagaimana kita mengukur potensi bencana yang ada di Kabupaten Cirebon,” terangnya. (Islah)