Dalam kegiatan yang bertema “IAIN Syekh Nurjati Cirebon menuju Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI)” ini, Ali Ramdhani menekankan pentingnya Perguruan Tinggi Keagaman Islam (PTKI) hadir pada ruang maya.
Pasalnya, dia menjelaskan, di tengah arus informasi yang begitu deras dan ditopang perkembangan zaman, tidak memberikan batasan jarak dan waktu bagi siapa saja untuk mencari informasi, termasuk dalam menuntut ilmu melalui media digital.
“Dunia, dewasa ini dalam konteks kontemporer banyak yang menggambarkan sebagai sebuah big village atau kampung besar. Dimana sekat-sekat ruang dan waktu dimediasi oleh teknologi yang kemudian menjadikan sekat menjadi tidak ada lagi,” tutur ALi Ramdhani.
Kendati demikan, pihaknya menyadari, limpahan informasi yang luar biasa di dunia maya memberikan dampak negatif dan positif. Terlebih, di dalamnya memunculkan model-model informasi yang bersifat brain stroming, brain washing, dan model-model dakwah dari kelompok trans nasional.
Sehingga, Ali Ramdani menerangkan, media digital menjadi wadah bersemayamnya beraneka ragam gagasan. Bahkan, di sisi lain menjadi media dakwah yang paling optimal. Maka, lanjut dia, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama perlu hadir melalui ruang tersebut. Salah satunya melalui peluncuran PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang akan bertransformasi menjadi UISSI.
“Kita memahami bahwa ruang ini menjadi tempat bersemayamnya berbagai aneka ragam gagasan. Maka kita perlu hadir memberikan warna sekaligus memberikan ruang secara formal bagi anak bangsa untuk meningkatkan kualifikasi kompetensi yang tentu saja bermuara pada kesejahteraan,” tuturnya.
BACA JUGA: UISSI Jadi Program Prioritas, Menag Yaqut Turun Tangan Tambah Fakultas di IAIN Cirebon
Guru Besar UIN Sunan Gunung Jati ini menjelaskan, kehadirian UISSI akan mengubah pola pendidikan Islam yang tidak melulu melalui ruang formal. Tetapi, ruang tersebut dapat hadir kepada siapapun yang ingin mendapatkan akses pendidikan. Jarak dan waktu pun saat ini tidak menjadi hambatan.
“Bahwa ada sekitar 40 ribu guru-guru madrasah yang belum memenuhi jenjang pendidikan S1 dan ini yang diperintahkan oleh Pak Menteri agar segera menghadirkan pemenuhan terhadap kompetensi guru yang tujuan utamanya adalah kita ingin memenuhi janji konstitusi, yaitu mencerdaskan anak bangsa,” tandasnya.
Untuk diketahui, IAIN Syekh Nurjati Cirebon ditetapkan sebagai PTKI berbasis siber pertama di Indoensia berdasarkan Keputusan Dirjen Pendis Nomor 1175 Tahun 2021 tentang penetapan IAIN Syekh Nurjati sebagai pilot project PTKI berbasis digital university. (Ril)