KABUPATEN CIREBON, SC- Bukan rahasia umum UKM dan IKM Kabupaten Cirebon yang masih merintis karir saat ini mengalami kendala pada Sumber Daya Manusia (SDM).
IKM atau UKM rumahan kerap kali mengalami masalah SDM, sehingga, menyebabkan proses produksi pun terbatas. Dengan begitu, IKM tidak dapat melakukan produksi dalam jumlah banyak dan menjual secara massal.
Hal itu diungkapkan salah satu IKM binaan program CIC milik Disperindag, Banana Milk Isni, dirinya ingin produksi banyak agar bisa memenuhi pesanan yang banyak dalam waktu yang seminimal mungkin, akan tetapi sulit dilakukan karena kurangnya SDM.
Yang menjadi permasalahan utama sendiri bukan karena tidak adanya tenaga kerja di sekitar IKM dan UMKM, melainkan, beberapa alasan klasik.
“Alasannya itu, karena mereka sudah cukup dengan pemasukan mereka saat ini dan merasa tidak membutuhkan pemasukan lagi,” kata Isni.
Di kesempatan yang sama UKM dengan label mamaleo handmade milik Hera Luspradewi asal Kedawung mengatakan, saat ini sistem penjualan belum bisa dimasukkan ke aplikasi online dikarenakan khawatir pemesanan membludak.
“Karena kami masih berdua dengan ibu saya untuk urusan produksi,” ujarnya.
BACA JUGA: Kabupaten Cirebon Berpengaruh Terhadap Peradaban di Jawa Barat
Adapula, Chocozy IKM binaan Disperindag juga milik Iis Rosiah, mengungkapkan, kesulitan produksi karena SDM yang tidak tetap bekerja setiap harinya.
“Kalaupun ada pelatihan dulu kan biaya dan waktunya lumayan tersita banget, sedangkan pesanan yang prenorder aja udah banyak sekarang,” katanya. (Sarrah/Job)