KOTA CIREBON, SC- Lemahnya fungsi pencegahan korupsi di lingkungan pemerintahan menjadi indikator meningkatnya kasus-kasus korupsi di lingkungan pemerintahan. Hal tersebut terkemuka saat Sekretaris Daerah Kota Cirebon, H Agus Mulyadi menjadi narasumber pada kegiatan “Ngopi” atau Ngobrol Online Peningkatan Kompetensi melalui zoom meeting, Kamis (6/1/2022).
Untuk itu, Agus Mulyadi meminta pencegahan korupsi di internal dapat ditingkatkan agar tidak ada celah sama sekali untuk melakukan korupsi.
“Pencegahan korupsi secara internal di instansi dan lembaga harus ditingkatkan,” tegas Agus.
Menurutnya, fungsi pencegahan korupsi dari internal di lembaga pemerintahan jangan sampai lemah. Jika fungsi ini lemah kasus korupsi bisa terjadi.
Agus berharap, melalui kajian online ini, dapat membentuk komitmen bersama untuk menolak korupsi di Kota Cirebon. menurut Agus, salah satu riset menemukan kerugian negara ada keterkaitan dengan anggaran belanja modal.
“Kenaikan anggaran belanja modal biasanya disertai dengan naiknya temuan kerugian negara,” tutur Agus.
Namun kata Agus, sebaliknya, penurunan anggaran belanja modal juga disertai dengan penurunan temuan kerugian negara.
Agus menilai kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Dan hal ini akan berdampak pada penyelenggaraan pemerintahan. Karena penyelenggaraan pemerintah tidak terlepas dari pengelolaan keuangan negara.
“Ada dua persoalan utama yang dihadapi pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara,” tutur Agus.
BACA JUGA: Penindakan Korupsi Jangan hanya Beri Efek Jera
Yaitu bagaimana memperoleh pendapatan sebanyak mungkin dan bagaimana mengalokasi pendapatan tersebut seefisien mungkin. Pengelolaan keuangan yang baik dan transparan dibutuhkan untuk mencegah tindak korupsi di lingkungan pemerintah daerah.
Di tahun yang baru ini, ia berharap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dengan memberikan berbagai kemudahan, kepastian dan bersih dalam menyediakan pelayanan dan perlindungan dari berbagai tindakan sewenang-wenang dapat dilakukan di Kota Cirebon. (Surya)