MAJALENGKA, SC- Dampak kenaikan harga minyak goreng yang sudah terjadi sejak November tahun lalu tak hanya dirasakan para ibu rumah tangga. Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) seperti penjual aneka gorengan juga ikut terpukul. Di sisi lain mereka kesulitan untuk menaikan harga penjualan.
Seperti dikeluhkan Nani, salah satu penjual gorengan di Majalengka. Menurutnya kenaikan harga minyak goreng mulai berdampak untuk pengeluaran. Pasalnya setiap hari dirinya membutuhkan sedikitnya 5 liter minyak goreng untuk proses produksi jualannya.
”Harga minyak goreng naik tentu berdampak kepada kami yang jualan gorengan. Setiap hari minimal 5 liter minyak goreng yang digunakan,” kata Nani, Senin (10/1/2022).
Selain itu, Nani juga tidak ingin kualitas gorengan dagangnya menurun. Sehingga dirinya enggan beralih menggunakan minyak goreng curah yang harganya lebih murah. Dirinya tetap menggunakan minyak goreng kemasan.
”Kalau pakai minyak goreng bukan kemasan kualitas gorengan tidak bisa bagus. Kalau kualitas turun, pelanggan nanti komplain, sedangkan perbandingan harganya tidak besar karena harga minyak goreng curah juga naik,” ujarnya.
Menurutnya dengan kenaikan harga minyak goreng yang terus terjadi modal usahanya makin meningkat, sedangkan keuntungan menurun. Misalnya kata dia,sebelum ada kenaikan modal yang dikeluarkan setiap hari yang tadinya Rp 120 ribu, setelah ada kenaikan minyak ditambah lagi harga telur yang juga naik, modal melonjak menjadi Rp200 ribu.
BACA JUGA: PT PGA Diminta Ikut Bertanggungjawab DP Pedagang Pasar Sindangkasih Majalengka
Ia berharap pemerintah bisa menggelar pasar murah. Sehingga para pedagang seperti dirinya bisa membeli minyak goreng yang harganya jauh lebih murah. “Kita harap ada pasar murah dari pemerintah atau manapun. Kalau ada harga minyak kemasan yang lebih murah maka bisa membantu kami,” harapnya.
Senada diharapkan Warno, pedagang gorengan lainnya di kawasan Cigasong. Kenaikan harga minyak goreng sangat berdampak pada usaha makanan yang digeluti sejak beberapa tahun lalu.
“Susah usaha sekarang ini, minyak goreng naik, bahan-bahan lainnya juga naik, seperti telur, bawang, cabai. Kalau tidak ada cabai pembeli protes,” keluhnya. (Abr)