KABUPATEN CIREBON, SC– Tenaga surveilans Dinas Kesehatan (Dinkes) menemukan 11 konfirmasi positif Covid-19 dari kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Cirebon.
Selain 11 kasus yang ditemukan dari kegiatan PTM, tenaga surveilans (pengintaian) Dinkes Kabupaten Cirebon juga mencatat adanya penambahan 12 kasus konfirmasi positif Covid-19 dari sektor lain. Sehingga, total penambahan kasus di Kabupaten Cirebon jumlahnya cukup signifikan yakni 23 kasus.
Penambahan kasus tersebut, berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, per Selasa (1/2/2022).
BACA JUGA: FKKC Pabedilan Desak PT Longrich Rekrut Warga Lokal
Kasi Surveilance dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Cirebon, Dendi Hamdi, mengatakan, 11 dari 23 kasus tersebut ditemukan pihaknya dari kegiatan PTM. Mendapati hal tersebut, langkah cepat pun dilakukan pihaknya melalui testing, tracing dan treatment guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Meski saat ini ditemukan kasus dari kegiatan PTM, namun pihaknya belum menemukan klaster dari satu sekolah. Sehingga, belum perlu memberikan rekomendasi kepada Disdik untuk melakukan penutupan kegiatan PTM di satu sekolah yang salah satu muridnya ditemukan terpapar Covid-19. Rekomendasi penutupan PTM, lanjut Dendi, hanya pada satu kelas yang muridnya ditemukan terkonfirmasi positif Covid-19.
“Yang kita temukan masih kasuistik, belum klaster sehingga yang kita (rekomendasikan, red) untuk ditutup pembelajarannya hanya satu kelas saja yang ditemukan kasus positif tersebut,” jelasnya.
BACA JUGA: Dinilai Sangat Layak, Cirebon Timur Tak Masuk Daftar CPDOB
Menurutnya, penutupan kegiatan PTM dikelas tersebut akan berjalan selama 5×24 jam untuk mengoptimalkan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Selain itu, pihaknya juga melakukan tracing pada kontak erat dari kasus yang ditemukan termasuk melakukan swab tes kepada teman-teman sekolah dan keluarga pasien positif Covid-19 tersebut.
Ia menambahkan, positifity rate masing masing sekolah masih di bawah 5 persen, sehingga masih dinilai aman. Karena itu, masing-masing sekolah tidak dilakukan penutupan secara total.
“Jadi masih aman , tidak sampai harus ditutup total, penutupan hanya untuk kelas yang kontak erat saja dengan yang positif,” terangnya.
BACA JUGA: Lansia Kelompok Risiko Tinggi Terpapar Covid-19
Postivity rate sebesar 5 persen tersebut berdasarkan angka pembanding berupa jumlah penduduk Kabupaten Cirebon sebanyak 2,3 juta jiwa. Dengan angka pembanding tersebut, saat ini positivity rate di Kabupaten Cirebon masih berada di bawah 2 persen.
“Kita masih satu koma sekian persen positivity rate-nya, masih di bawah dua persen lah,” ucapnya.
Lebih jauh Dendi menyampaikan, sampai saat ini pihaknya pun terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi untuk berbagai kalangan. Bahkan untuk program vaksinasi booster pun sudah digenjot dengan sasaran lansia, masyarakat rentan dan pihak-pihak lainnya. Karena vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk mencegah penularan Covid-19 dan harus dioptimalkan. (Islah)