MAJALENGKA, SC- Kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Majalengka masih terjadi hingga kemarin. Hal itu, setelah pemerintah menyubsidi harga penjualan sehingga harganya lebih murah dari sebelumnya, meskipun subsidi tidak dilakukan secara total.
Banyak pihak yang menduga jika kelangkaan minyak goreng yang mulai terjadi sejak awal Februari tersebut selain adanya pengusaha yang melakukan ekspor minyak ke luar negeri untuk mengejar keuntungan besar, juga akibat adanya oknum yang melakukan penimbunan.
Dari pantauan, kekosongan stok minyak goreng tak hanya terjadi di mini market atau ritell. Salah satu kebutuhan pokok masyarakat itupun sulit diperoleh dari pedagang pasar tradisional ataupun toko kelontongan.
BACA JUGA: Minyak Goreng Langka, Pelaku UKM Meradang
Menurut pedagang di pasar tradisional Maja, ketersediaan minyak goreng masih belum seperti semula, harga minyak kemasan satu liter masih berada dikisaran harga Rp19 ribu sampai Rp 20 ribu.
“Kosong, sudah mulai kemarin saya tidak jualan karena belum ada pengiriman,” ujar Asep, pedagang kelontong di Pasar Maja, Selasa (15/2/2022).
Pedagang lainnya di pasar milik Pemerintah Desa Maja, Kecamatan Maja juga mengungkapkan hal serupa. ”Barangnya kosong, coba di toko yang lain mungkin masih ada,” kata Marni, pedagang lainnya.
BACA JUGA: Diduga Ada Aksi Borong, Minyak Goreng Murah Sulit Didapat
Kekosongan minyak goreng juga terjadi di Pasar Sindangkasih, Kecamatan Cigasong. Penjual di pasar milik Pemkab Majalengka mengaku tak memiliki stok minyak goreng dengan harga yang sudah disubsidi oleh pemerintah. Minyak goreng juga tidak tersedia di mini market. Petugas mini market di wilayah Kecamatan Maja ataupun Majalengka mengatakan bahwa stok minyak goreng kosong.
Tidak tersedianya minyak goreng juga dikatakan oleh Ade. Menurut salah pemilik toko grosir di Kecamatan Majalengka ini, pasokan minyak goreng sebenarnya lancar. “Kalau pasokan sih tidak ada masalah, tapi ya itu cepat sekali terjual. Sekarang stok di tempat saya sudah habis,” ucapnya.
Dengan kondisi seperti itu, Ade menduga kemungkinan ada praktik penimbunan. ”Saya menduga ada yang menimbun, karena kalau kiriman sih, khususnya ke tempat saya lancar-lancar saja, dan lakunya juga cepat,” ujarnya.
BACA JUGA: Harga Minyak Goreng Masih Mahal
Dugaan ada penimbunan minyak goreng juga diungkapkan sejumlah warga di kota angin. Seperti dikemukakan oleh Wandi. Warga Kelurahan Majalengka Wetan ini menduga ada oknum yang menimbun minyak goreng sehingga menjadi langka.
”Setiap saya tanya pada penjual ataupun petugas di mini market mereka mengatakan kiriman dari pabrik lancar, tapi kenyataanya sampai hari ini warga kesulitan untuk membelinya,” kata dia.
Ia pun berharap pemerintah ataupun pihak terkait segera bertindak cepat agar masyarakat tidak lagi kerepotan memenuhi kebutuhan minyak goreng. ”Kelangkaan minyak goreng inikan sudah hampir dua minggu, dan sampai sekarang seperti tidak ada tindakan apa-apa dari pemerintah,” tukasnya. (Abr)