KABUPATEN CIREBON, SC- Tradisi Pasang Panjeran yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Kalideres, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon merupakan budaya turun temurun yang harus dipertahankan.
Wakil Bupati (Wabup) Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih (Ayu) saat menghadiri tradisi tersebut memberikan apresiasi atas dilestarikannya adat di Desa Kalideres itu.
Menurut Ayu, tradisi Pasang Panjeran yang dilaksanakan oleh masyarakat merupakan hajatnya masyarakat petani sebagai tradisi di sektor budaya dalam pertanian.
“Tradisi ini harus dipertahankan. Ini budaya yang sudah turun temurun dan sudah menjadi tradisi di Kabupaten Cirebon,” kata Ayu, Jumat (18/2/2022).
BACA JUGA: Baru Sepekan Diresmikan Gubernur, Kanopi Shelter UMKM Alun-alun Sangkala Buana Ambruk
Ayu menilai, tradisi tersebut juga dapat diartikan sebagai simbol rasa syukur kepada sang pencipta. Hal itu juga sebagi pertanda selesainya musim tanam.
“Bisa dikatakan juga ini sebagai tolak bala. Kan sudah menjadi tradisi budaya masyarakat. Pelaksanaan tradisi ini kaya dengan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal,” kata Wabup.
Ayu menyebut, tradisi Pasang Panjeran mempunyai nilai-nilai kearifan lokal yang menarik untuk dipelajari. Nilai yang bisa diambil adalah gotong royong dan persatuan antara rakyat dengan pemimpinnya, sama rata, sama rasa dan religius. Ini terungkap dalam simbol dari upacara-upacara yang disajikan.
BACA JUGA: Soal Kasus Penggelapan Pajak DD, Oknum Pendamping Desa Janjikan Cash Back Pajak 50 Persen
“Terlihat melalui bentuk doa-doa dan ritual-ritual lainnya. Jadi pemahaman terhadap nilai- nilai tersebut kemudian dapat ditransformasikan dalam membangun kehidupan masyarakat dalam bertani ke taraf yang lebih baik,” paparnya.
Ayu menambahkan, makna lain yang bisa diambil yaitu dari sisi pendidikan, ekonomi maupun solidaritas sosial budaya. Dirinya meminta tradisi adat pasang panjeran terus dipertahankan karena merupakan kegiatan ritual tradisi budaya yang masih dan tetap dipertahankan setiap tahunnya.
“Pemkab Cirebon, bahkan, menetapkan tujuan lain dari pelestarian tradisi sebagai wilayah yang kental dengan budaya Islam di tanah Jawa Barat. Saya berharap, kegiatan adat ini dapat memberikan refleksi kepada seluruh masyarakat, tentang pentingnya rasa syukur kepada Sang Pencipta,” ungkapnya. (Islah)