Kuwu Astapada, Komala mengatakan, fogging dilakukan di tempat-tempat yang dicurigai sebagai tempat berkembangnya nyamuk di area tempat bersarang mereka dan rumah-rumah warga di h blok tersebut.
“Dengan adanya fogging ini mudah-mudahan tidak ada lagi warga yang terkena penyakit Demam Berdarah,” kata Kuwu Komala, Kamis (31/3/2022).
BACA JUGA: Mutasi Mepet Buka Peluang Pejabat Titipan, Komisi I Ingatkan Pemkab Cirebon Jangan Langgar Prosedur
Fogging yang dilaksanakan Pemdes ini merupakan tindakan antisipasi dari serangan nyamuk DB dan pohak Pemdes akan selalu berupaya untuk berpartisipasi dalam pencegahan DBD ini dengan melakukan fogging. Ini dilakukan untuk meminimalisir dan mengantisipasi merebaknya penyebaran demam berdarah itu sendiri.
“Kami ada dan hadir dengan memberikan dan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat banyak pencegahan DBD ini akan lebih efektif jika fogging diimbangi dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan dengan menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi sekurang-kurangnya seminggu sekali dan mengubur sampah yang berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik-jentik nyamuk,” jelas Kuwu Komala.
Selaku Kuwu, Komala mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar tetap bersih agar terhindar dari berbagai wabah penyakit khususnya di musim pancaroba seperti sekarang ini harus waspada terhadap penyakit DBD dan tetap menerapkan Prokes Covid-19 dalam aktivitas sehari-hari.
BACA JUGA: Kabar Gembira, Mudik 2022 Dilonggarkan, Kapolda Jawa Barat: Namun…
“Mudah-mudahan dengan usaha yang kami lakukan ini, kami harap perkembangan nyamuk demam berdarah bisa diminimalisir dan masyarakat bisa hidup sehat serta terhindar dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini,” pungkasnya. (Vicky)