CIREBON, SC- Berbagai kegiatan untuk memeriahkan Hari Jadi ke-540 Kabupaten Cirebon digelar di kampus II Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) mulai tanggal 8 sampai 27 April 2022 mendatang.
Rektor UMC, Arief Nurudin menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Cirebon, UMC, Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC), budayawan, dan pelaku seni yang ada di Kabupaten Cirebon.
“Awalnya kita ingin membuat kegiatan ini besar, namun karena berbagai hal jadi kita selenggarakan kegiatan ini secara sederhana. Kita tetap memeriahkan Hari Jadi ke-540 Kabupaten Cirebon ini bisa terwujud,” kata Rektor UMC kepada Suara Cirebon di sela-sela kegiatan.
BACA JUGA: Polresta Cirebon Laksanakan Vaksinasi Presisi di UMC, Kapolda Jawa Barat: Target 150 Ribu Dosis
Untuk acaranya, Arief menjelaskan, yaitu pemutaran film Nyi Murtasiyah, lomba-lomba pelajar piala bergilir Bupati Cirebon dan Rektor UMC, semaan atau ngaji bersama, dan berbagai kegiatan menarik lainnya.
“Ada 13 mata lomba. Salah satu yang membuat saya tertarik itu lomba membaca Pancasila dengan 54 orang per jenjang, yaitu SD, SMP, dan SMA. Juga ada lomba tari topeng, dan lomba-lomba lainnya,” jelas Arief.
Arief memaparkan, untuk ngaji bersama akan dilakukan dengan sejumlah toko partai politik yang ada di Kabupaten Cirebon, FKKC, juga berbagai unsur lainnya. Hal itu dilakukan agar berbagai pihak tersebut dapat saling mengenal dan memohon doa bersama untuk Kabupaten Cirebon yang kondusif.
BACA JUGA: Usung Kampus Instagramable, PMB UMC Curi Hati Milenial
Sementara itu, salah satu pegiat seni dan budaya yang mengisi dalam acara tersebut, Kang Ace menjelaskan, dalam kesempatan ini dirinya menampilkan Seni Brai Sekar Pusaka yang berasal dari Desa Wangunharja, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon.
“Brai itu berarti padang (terang) dan memiliki kitab yang bernama Nuska yang masih utuh sampai sekarang. Nuska sendiri bisa berarti nerusaken sing langka (meneruskan yang tidak ada),” jelasnya.
Seni Brai, kata Kang Ace, merupakan lantunan shalawat dan puji-pujian yang diiringi alat musik terdiri dari 4 rebana besar, 1 kendhang, dan tutukan.
“Kalau lihat dari bukunya, Seni Brai ini sudah ada dari 350 tahun yang lalu dan ini merupakan kesenian asli Cirebon,” tandasnya. (Arif)