Melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, pelatihan diikuti oleh 30 guru lintas agama pada tingkat SD-SMP-SMA/SMK se- Kota dan Kabupaten Cirebon. H. Efa Ainul Falah, MA, selaku kordinator program kegiatan menuturkan bahwa pelatihan penguatan moderasi beragama bagi kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama merupakan kegiatan mandatory atau mandat yang wajib dilaksanakan di setiap unit kerja di lingkungan Kementerian Agama.
BACA JUGA: Kenang Perjuangan RA Kartini, Warek II IAIN Cirebon: Jadilah Wanita yang Berpendidikan dan Beradab
Kegiatan ini berlangsung selama 6 hari, yaitu Selasa-Ahad (10-15/5/2021) dan bertempat di aula Gedung Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Pelatihan penggerak ini dilaksanakan oleh tim trainer RMB IAIN Syekh Nurjati yang terdiri H. Debi Fajrin Habibi, M.Pd, Dr. H. Mohamad Yahya, M.Hum, tim trainer dari Pusdiklat dan pembicara pakar lainya. Dr. H. Mohamad Yahya yang juga ketua RMB IAIN Syekh Nurjati menekankan bahwa target pelatihan mengenalkan perspektif moderasi beragama, berpandangan, bersikap dan berperilaku moderat kepada para guru.
Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr. Sumanta, M.Ag di sela membuka Pelatihan Penguatan Moderasi Beragama bagi Guru Agama Sekolah menyampaikan pentingnya kegiatan ini dilakukan.
Menurutnya, dalam persepektif Kementerian Agama, pengarusutamaan moderasi beragama dimasifkan dalam upaya mewujudkan pemahaman agama yang inklusif, toleran dan damai di tengah-tengah pluralitas bangsa.
Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Dr. H. Imam Safe’i, M.Pd, Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, bahwa guru agama harus mampu menyiapkan dan mencetak generasi muda Indonesia yang memiliki pemahaman dan kapasitas keagamaan yang Rahmatan lil-Alamin, penuh kasih sayang dan cinta.
BACA JUGA: Strategi dan Motivasi Perubahan Tata Kelola Keuangan IAIN Cirebon
“Sehingga tekstualitas dan ekslusifisme dalam beragama mampu dikikis dengan pemahaman agama yang tengah-tengah, dan menjungjung tinggi kemanusiaan” tegasnya.