MAJALENGKA, SC- Pasca-Idul Fitri 1443 H permintaan daging sapi di wilayah Kabupaten Majalengka cenderung menurun. Padahal, harga daging sapi sudah mengalami penurunan. Berkurangnya jumlah penjualan daging sapi dikeluhkan oleh pedagang.
Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Kadipaten, Atik mengatakan, harga daging sapi sudah turun beberapa hari setelah Lebaran. Penurunan harga itu pun dibarengi dengan berkurangnya jumlah pembeli.
”Setelah Lebaran harga daging sapi sudah turun, bila dibandingkan saat Lebaran lalu sudah jauh lebih murah,”ucapnya, Selasa (24/5/2022).
BACA JUGA: Pascalebaran Harga Daging Kembali Stabil
Saat Lebaran harga daging sapi per kilogramnya sampai Rp180.000,00-. Harga kemudian berangsur turun. Saat ini harga daging sapi paling tinggi hanya Rp150.000,00-. Harga akan lebih murah lagi bila kualitasnya lebih rendah. ”Tapi rata-rata antara Rp145 ribu sampai Rp150 ribu per kilogram,” kata Atik.
Setelah Lebaran, Atik mengaku paling banyak hanya mampu menjual 20 sampai 25 kilogram daging sapi segar per hari. Dari jumlah itu sebagian besar merupakan pembeli tetap.
”Paling banyak adalah pelanggan pemilik warung atau rumah makan, penjual bakso di sekitar Kadipaten,” jelasnya.
BACA JUGA: Penjualan Daging Sapi Alami Penurunan
Penurunan permintaan daging sapi diakui oleh Ade. Pedagang daging sapi di Pasar Sindangkasih Kecamatan Cigasong ini mengatakan, penurunan harga dibarengi dengan berkurangnya permintaan dari konsumen.
Penurunan permintaan daging sapi kata Ade cukup besar bila dibandingkan saat Lebaran lalu. “Saat Lebaran saya bisa menjual sampai 50 Kg daging sapi, sekarang bisa menjual setengahnya saja sudah bagus,” akunya.
Ade juga mengaku, bahwa munculnya wabah PMK juga berpengaruh terhadap penurunan permintaan dari konsumen. Namun, dampak munculnya wabah PMK pada permintaan daging sapi hanya sedikit.
BACA JUGA: Harga Daging Sapi Dipatok Rp160 Ribu per Kilogram
“Munculnya wabah PMK memang sedikit banyak berpengaruh terhadap penjualan, karena orang takut. Tapi biasanya setelah Lebaran permintaan daging sapi menurun,” katanya.
Sementara itu, salah seorang konsumen, Ida mengakui adanya kekhawatiran dengan muncul PMK pada hewan ternak. “Ada juga rasa khawatir dengan munculnya PMK tapi tidak terlalu.Yang sudah pasti harga daging sapi saat ini masih dianggap mahal bagi warga atau konsumen kebanyakan sehingga tidak banyak yang membeli,” ujar Ida. (Abr)