TATA kelola keuangan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon resmi berubah dari Satuan Kerja (Satker) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menjadi Badan Layanan Umum (BLU).
Berubahnya tata kelola keuangan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menteri Keuangan Nomor 252/KMK.05/2022 pada 20 Juni 2022 kemarin.
Pelaksana Harian (Plh) Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Saefudin Zuhri MAg menjelaskan, pihaknya telah merancang pengimplementasian BLU di kampus setempat dan tahapannya mengacu pada peraturan yang telah dibuat Kementerian Keuangan.
“Insya Allah kita siap, karena ini sudah kita rancang jauh-jauh hari sebelumnya,” kata Saefudin kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (4/7/2022).
Dengan BLU, kata dia, pihaknya dapat membuat badan-badan usaha atau unit bisnis sebagai sumber pendapatan kampus. Kendati demikian, kata Saefudin, tidak serta merta yang dikejar adalah hanya keuntungan, tetapi juga dalam rangka peningatakan pelayanan akademik.
Sehingga, imbuh Saefudin, perubahan tata kelola keuangan ini akan berdampak pada lulusan yang semakin berkualitas. Karena, kebutuhan operasional untuk peningkatakan pelayanan ini dapat terpenuhi dengan dukungan sumber-sumber finansial dari unit-unit usaha tersebut.
“Yang paling penting dari perubahan ke BLU ini adalah untuk peningkatan kualitas pelayanan di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Sebab kita diberi kewenangan untuk mencari sumber-sumber pendanaan yang tidak hanya fokus pada UKT (Uang Kuliah Tunggal) mahasiswa,” terangnya.
Jadi, kata Saefudin, jika ada yang beranggapan bahwa BLU akan menaikan UKT, itu merupakan hal yang salah. Karena, untuk besaran UKT ada peraturan tersendiri yang mengaturnya.
“Itu ada regulasinya tersendiri, mau BLU atau tidak itu ada regulasi yang lain, yaitu ada PMA (Peraturan Menteri Agama) tentang UKT. Jadi dengan BLU ini, kampus dituntut untuk mencari sumber-sumber yang lain,” jelasnya.
Wakil Rektor II IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr Kartimi MPd memaparkan, saat ini pihaknya sedang melakukan tindak lanjut instruksi dari Kementerian Keuangan terkait perubahan tata kelola keuangan tersebut.
“Ada 12 poin yang sedang kita tindak lanjuti, di antaranya meminta ijin dan membuka rekening BLU ke KPPN, menyusun atau menyempurnakan Standard Operating Procedure (SOP), menyusun Rencana Bisnis Anggaran (RAB) tahun 2022 dan 2023, dan sejumlah poin lainnya,” jelas Kartimi.
Bahkan, dia mengungkapkan, pihaknya pun sedang menginventarisir sejumlah kegiatan yang telah dilaksanakan sebelum SK perubahan tata kelola keuangan tersebut dikeluarkan.
“Setelah menginventarisasi tersebut selesai, maka kami dapat menentukan waktu cut off Satker PNBP dan tata kelola keuangan BLU dijalankan,” terangnya.
Kendati demikian, jelas Kartimi, seluruh PNBP yang diperoleh sejak tanggal ditetapkan BLU dapat langsung digunakan tanpa harus disetorkan ke kas negara. Namun, pendapatan yang didapat sebelum ditetapkan, maka harus disetorkan ke kas negara sesuai ketentuan PNBP.
Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan (AUAK) IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Ir Sunarini MKom menerangkan, dengan berubahnya tata kelola keuangan menjadi BLU, maka pihaknya dapat lebih leluasa memanfaatkan pendatapan untuk peningkatan pelayanan di kampus setempat.
Pasalnya, jelas Sunarini, saat Satker PNBP, semua penerimaan harus disetorkan terlebih dahulu ke kas negara dan saat dibutuhkan harus melakukan pengajuan. Namun, jika BLU, pendapatan yang diterima tersebut bisa langsung dikelola dan prosesnya pun bisa lebih cepat.
“BLU bisa memberikan pelayanan lebih baik dan cepat. Kita pun diberikan kewenangan memanfaatkan aset untuk dijadikan unit bisnis dan meningkatkan pendapat untuk peningkatan layanan,” ujarnya.
Targetnya, Sunarini mengungkapkan, tahun 2022 ini IAIN Syekh Nurjati Cirebon mendapat penerimaan sebesar Rp. 74 miliar yang bersumber dari sejumlah unit bisnis, UKT, dan sumber-sumber yang lainnya.
“Semoga target itu tercapai. Saat ini kita harus melakukan perencanaan dengan baik dan kita pun harus semakin mandiri dengan merubah pola kerja dan mindset agar kita semakin kuat,” tandasnya. (Arif)