Sekretaris Dinkes Kabupaten Cirebon, dr Edi Susanto, meyakini, wacana vaksinasi booster yang akan dijadikan sebagai syarat bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan dan ruang publik, sudah berdasarkan kajian yang matang. Sehingga, pihaknya tidak ragu untuk menerapkan wacana tersebut jika suatu saat direalisasikan oleh Pemerintah Pusat.
Edi mengatakan, kesiapan menjalankan kebijakan baru tersebut terlihat dari upaya mengejar target vaksinasi booster hingga 50 persen. Selain itu, pihaknya juga terus mengejar capaian vaksinasi Covid-19 dengan menyasar warga yang belum mendapatkan vaksin Covid dosis pertama dan kedua.
BACA JUGA: Capaian Vaksinasi Booster Belum 100 persen
Diakui Edi, ada beberapa permasalahan yang ditemui petugas saat melakukan vaksinasi Covid-19. Salah satunya adalah calon penerima vaksin memiliki riwayat penyakit berat. Karena itu, pihaknya tak henti memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa vaksin Covid-19 aman.
“Petugas kami juga selalu memberikan skrining sebelum vaksin untuk memastikan penerima bisa mendapatkan suntikan vaksin tersebut,” ujar Edi, usai Sosialisasi Germas dan Vaksinasi Covid-19 di Pondok Pesantren Darul Al Tauhid Arjawinangun, Rabu (6/7/2022).
Ia menjelaskan, hingga saat ini capaian vaksinasi Covid tahap pertama sudah mencapai 93,2 persen dan dosis kedua sudah 82,3 persen. Namun untuk dosis ketiga, diungkapkan Edi, baru sekitar 35 persen dari target 50 Persen.
BACA JUGA: Vaksinasi Booster Baru 10 Persen
“Kita terus sosialisasi kepada warga sampai ke desa-desa bahkan sampai tingkat RT,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Cirebon, H Imron meminta masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan pola hidup sehat. Meskipun kondisi pandemi terus melandai, namuan ia juga meminta masyarakat tidak boleh lengah terhadap segala bentuk penyakit.
“Dengan mengikuti vaksin dan menjaga pola hidup sehat, saya yakin pandemi akan cepat berakhir dan masyarakat Kabupaten Cirebon sehat-sehat semua sehingga dapat menjalankan seluruh aktivitas dengan baik,” ungkapnya.
BACA JUGA: NIK Dipakai Orang Lain, Warga Kabupaten Cirebon Tidak Bisa Ikut Vaksin Booster
Selain itu, Imron juga meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan tetap menjalankan pola hidup sehat. Sebab dengan pola hidup sehat seperti gemar olahraga, memakan makanan yang bergizi, dan menjaga pola istirahat akan dapat mencegah penyakit lainnya.
Saat pandemi Covid-19, kata Imron, tingkat fatalitas paling tinggi ialah mereka yang memiliki riwayat penyakit bawaan atau komorbid. Karena itu, yang perlu diwaspadai pascapandemi ini adalah kenaikan jumlah penderita PTM seperti jantung, diabetes militus, dan lainnya.
“Makanya kita gelorakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Sebab dengan Germas ini saya yakin penderita penyakit bisa diminimalisir. Kemudian ditambah juga vaksinasi Covid, masyarakat bisa lebih terlindungi dari virus Corona,” pungkasnya. (Islah)