Dalam kesempatan itu, Ayu mengapresiasi para peternak dari KTTS Pengguyangan yang memiliki cara sendiri untuk menyembuhkan hewan ternak mereka dari virus PMK. Untuk sapi-sapi yang terjagkit PMK, kelompok ternak tersebut menggunakan jamu yang diramu sendiri. Sehingga, sekarang kondisi sapi di Jatimerta dalam keadaan fit dan siap untuk kurban.
BACA JUGA: Penanganan PMK Disiapkan Rp1 Miliar, Pemkab Cirebon Setuju Gunakan BTT
“Kalau ada sapi yang terkena PMK itu mereka tidak jual,” papar Ayu.
Karena itu, Ayu memastikan sapi-sapi dari KTTS Pengguyangan dalam kondisi sehat alias tidak terjangkit PMK yang dibuktikan dengan surat sehat dari dinas terkait. Sehingga, sapi-sapi tersebut aman untuk dijadikan hewan kurban pada Hari Raya Iduladha ini.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Encus Suswaningsih mengatakan, kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Cirebon setiap tahunnya mencapai belasan ribu ekor, baik sapi ataupun domba. Untuk domba, kisarannya berada di angka 13 sampai 15 ribu ekor. Sedangkan untuk sapi, mencapai 15 ribu ekor.
BACA JUGA: Kasus PMK di Kabupaten Cirebon makin Meluas, Serang 1.362 Ekor Hewan di 22 Kecamatan dan 48 Desa
Untuk kebutuhan hewan kurban tahun ini, Encus memprediksi akan berkurang akibat wabah PMK. Namun ia mengaku belum bisa memastikan jumlah total hewan kurban tahun ini. Karena, data hewan kurban biasanya baru diketahui setelah satu atau dua minggu pasca-Iduladha.