“Bukan tidak layak, ukurannya itu tidak sebanding dengan jumlah yang ada. Sebetulnya ini masalah klasik di seluruh lapas di Indonesia,” ujar dia.
BACA JUGA: 785 Warga Binaan Lapas Narkotika Tes HIV/AIDS
Di sisi lain, Wamen mengapresiasi aktivitas yang ada di lapas. Warga binaan di Lapas Klas IIB Majalengka dinilai cukup produktif dalam mengisi hari-harinya di dalam lapas.
“Meskipun lapasnya kecil tapi aktivitasnya cukup produktif. Artinya, warga binaan mendapatkan pembinaan sebagaimana apa yang kita harapkan. Jika nanti selesai masa pembinaan, bebas kembali ke masyarakat Insyaallah, mereka bisa bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Kepala Lapas (Kalapas) Klas IIB Majalengka, Suparman mengaku sempat menyampaikan kondisi lapas kepada orang nomor dua di Kemenkumham itu.
BACA JUGA: Kasus HIV/AIDS Bertambah 181, 400 Warga Binaan Lapas Narkotika Cirebon Jalani Skrining