Demo mahasiswa Cirebon ini menuntut pemerintah mencabut kenaikan harga BBM bersubsidi yang sudah diumumkan pemerintah pada 3 September 2022 kemarin. Pasalnya, kenaikan harga BBM ini dinilai kebijakan yang menyusahkan masyarakat.
BACA JUGA: Status Pria Nekat Bakar SPBU Cirebon Belum Ditetapkan Sebagai Tersangka
Aksi demo mahasiswa Cirebon penolakan kenaikan harga BBM subsidi ini diwarnai saling dorong dan saling jotos dengan pihak kepolisian yang bertugas menghadang massa aksi menuju Kantor DPRD setempat.
Pantuan suaracirebon.com di lapangan, massa aksi demo mahasiswa Cirebon yang menamai Gerakan Mahasiswa Cirebon (GMC) ini memaksa masuk ke area sekitar DPRD Kota Cirebon dengan menjebol barisan barikade pengamanan.
“Hati-hati provokasi, kami ingin ke sana (DPRD Kota Cirebon), jangan halangi kami pak polisi. Kami bukan penjahat, kedatangan kami mewakili masyarakat,” teriakan salah satu massa aksi.
Meskipun sempat terjadi saling dorong dan saling jotos. Kedua belah pihak saling menenangkan. Sehingga aksi demonstrasi mahasiswa Cirebon kembali kondusif.
BACA JUGA: Pria Nekat Bakar SPBU Cirebon Bakal Dibawa ke Psikiater
Sekretaris Jenderal GMC, Fathul Fauzi mengatakan, aksi demo mahasiswa Cirebon menolak kenaikan harga BBM subsidi merupakan sikap kepedulian mahasiswa kepada masyarakat.
“Kami meminta pemerintah cabut kebijakan tersebut (kenaikan harga BBM subsidi) karena kebijakan itu menandakan pemerintah tidak berpihak kepada masyarakat,” kata Fathul.
Naiknya harga BBM subsidi ini, lanjut Fathul akan banyak berdampak kepada semua sektor, termasuk sektor harga kebutuhan pokok masyarakat yang pastinya akan ikut melambung.
“Harusnya pemerintah memperhatikan itu, sebelum menaikan harga BBM subsidi,” katanya.
BACA JUGA: Ratusan Pengemudi Ojol Demo Tolak Kenaikan BBM, Sempat Blokade Jalan
Menurutnya, daripada pemerintah menaikan harga BBM subsidi, pemerintah lebih fokus memberantas mafia BBM yang mengakibatkan penyaluran subsidi tidak tepat sasaran.
“Jelas-jelas kebijakan menaikan harga BBM bersubsidi sangat mengganggu perputaran roda ekonomi masyarakat,” tandasnya. (Surya)