Hal tersebut terungkap dalam rapat Koordinasi Pemberangkatan Calon Transmigrasi Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat ke Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat, di salah satu hotel kawasan Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Kamis (22/9/2022).
Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Cirebon, Novi Herdrianto, menyampaikan, puluhan calon transmigran tersebut sedianya diberangkatkan pada tahun 2019 lalu. Namun karena ada pandemi Covid-19, mereka batal diberangkatkan.
BACA JUGA: Wabup Cirebon: Belanja Hibah Naik 230,47% Berasal dari DAK
“Programnya kini kembali dibuka dan sekarang dalam persiapan,” kata Novi.
Menurut Novi, sebelum diberangkatkan, para calon transmigran itu dibekali sejumlah keterampilan serta kelengkapan dari sisi kebutuhan administrasi. Hal itu penting dilakukan agar para calon transmigran benar-benar siap sebelum diberangkatkan.
“Kabupaten Cirebon dengan Kabupaten Pasangkayu sudah menjalin kerja sama dan koordinasi,” kata Novi.
BACA JUGA: Ojol Sampaikan Tujuh Tuntutan ke Pemkab Cirebon
Sementara itu, Sekda Kabupaten Cirebon, Hilmi Rivai, mengapresiasi para calon transmigran yang akan berangkat ke Kabupaten Pasangkayu. Ia meminta kepada semua elemen terutama dinas teknis, harus bisa memberikan kemudahan akses keperluan, baik teknis dan nonteknis. Semua akses tersebut harus dipersiapkan dengan baik dan cepat.
“Mereka yang akan diberangkatkan harus dipenuhi segala kebutuhannya jangan sampai ada yang kurang. Karena secara langsung juga sebagai perwakilan bahwa warga Kabupaten Cirebon tidak akan bermasalah setelah ada di sana,” ujar Hilmi.
Ia menjelaskan, program transmigrasi dilihat dari berbagai perspektif, tujuan utamanya adalah pembangunan. Sehingga, baik buruknya para calon transmigran tersebut juga berimbas pada daerah asal.
BACA JUGA: Pemkab Cirebon Anggarkan Rp7,46 Miliar untuk Bansos dampak Kenaikan Harga BBM
Karena itu, dari sisi keilmuan harus dipastikan bahwa para calon tranamigran sudah mumpuni. Selain itu, para calon transmigran juga harus menjaga sikap yang baik, karena akan mendatangi daerah dengan kebudayaan yang berbeda.
“Mereka harus diberikan yang terbaik, karena saat disana mereka ini mewakili Kabupaten Cirebon dalam hal baik ataupun sebaliknya. Yang jelas mereka adalah pahlawan dan pejuang pembangunan,” tandasnya. (Islah)