SUARACIREBON- Agenda kegiatan hari kedua, Kamis, 13 Oktober 2022, Pelatihan Kalibrasi arah kiblat yang dilaksanakan oleh tim PkM LP2M dan dibantu oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Falak IAIN Cirebon di Pesantren Al Jazuli Kejambon Karangdempel, adalah melakukan pendampingan dalam praktek kalibrasi arah kiblat di tiga lokasi Masjid dan satu lokasi di Pesantren Al Jazuli Kejambon yang menjadi tempat kegiatan Pelatihan.
Dari ketiga lokasi masjid yang dikalibrasi arah kiblatnya, ada satu masjid yang bangunan masjidnya melenceng 39 derajat 24 menit lebih ke utara.
Berdasarkan kesepakatan peserta dan narasumber ditentukan tiga lokasi Masjid yang akan dikalibrasi arah kiblatnya, yakni Masjid Al Mabrur Pedukuhan Crukcuk desa Karangdempel, Masjid Al Munawaroh Pekauman, dan Masjid Attaqwa Kedungneng.
Setelah Kalibrasi dilakukan diadakan penandatanganan Berita Acara Kalibrasi Arah Kiblat oleh tim PkM, Pengurus DKM, dan saksi-saksi.
Lokasi pertama yang dikunjungi oleh tim PkM adalah Masjid Al Mabrur di Pedukuhan Crukcuk desa Karangdempel. Tiba di lokasi tim PkM Kalibrasi yang terdiri Dosen dan dibantu Mahasiswa Jurusan Ilmu Falak langsung mempersiapkan spot yang akan dilakukan pembidikan bayangan kiblat melalui bantuan sinar matahari.
Dalam praktek tersebut tim menggunakan alat bantu, diantaranya adalah Mizwala Qibla Finder, di samping alat lainnya yang digunakan untuk cek pendahuluan.
Setelah dilakukan pengecekan dengan data-data yang sudah dipersiapkan, diperoleh adanya selisih sebesar 39 derajat 24 menit 2,38 detik atau hampir 40 derajat dari arah kiblat. Arah masjid cenderung arahnya lebih ke utara, daripada arah kiblat sesungguhnya.
Berdasarkan permintaan pengurus DKM, kalibrasi dilakukan sebanyak dua kali dan tetap menunjukkan arah yang sama. Kegiatan ditutup dengan penandatanganan Berita Kalibrasi Arah Kiblat dengan memberikan rekomendasi untuk mengubah arah kiblat dengan mengatur shaf masjid tersebut.
Sebelum penandatanganan dimulai Ketua DKM Al Mabrur menyatakan bersedia dan sepakat untuk mengubah arah shaf masjid sesuai dengan hasil tim PkM.
Dilanjut lokasi yang kedua, di Masjid Al Munawaroh desa Pekauman. Kalibrasi dimulai setelah dhuhur sekitar pukul 12.45. Setelah dilakukan uji akurasi ternyata tak diduga bangunan dan arah kiblat masjid tersebut sesuai dan lurus dengan hasil yang diperoleh tim PkM, Masjid yang dibangun 35 tahun yang lalu, yakni tahun 1987 menurut salah satu Pengurus Masjid.
Lokasi terakhir sebagai tempat Kalibrasi arah kiblat oleh tim PkM LP2M dan Jurusan Ilmu Falak adalah Masjid Attaqwa desa Kedungneng.
Setibanya dilokasi suasana mendung, sehingga sempat menunggu beberapa menit sambil mempersiapkan alat bantu.
Ketika sinar matahari muncul dan menampakkan bayangan benda, tim langsung bergerak untuk melakukan kalibrasi, dan hasilnya terdapat selisih sekitar 4 derajat. Arah kiblat yang diperoleh kurang keselatan arahnya dari bangunan masjid.***