Di desa tersebut, pengelolaan sampah sudah dilakukan dengan baik, sehingga bisa bernilai ekonomis dan menjadi penopang ekonomi masyarakat setempat.
Penanganan sampah di desa tersebut juga menjadi contoh penyelesaian sampah di tingkat desa.
BACA JUGA: Dukung Program Ketahanan Pangan dan Kesehatan, Masyarakat Ikut Praktik Pemanfaatan Sampah
Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Fitroh Suharyono, mengatakan, warga di Desa Ciawigajah telah mampu mengelola sampah hingga bernilai ekonomis di desanya. Bahkan, sampah yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) tersebut, bisa menopang ekonomi warga sekitar.
Karenanya, DLH kini telah menetapkan Desa Ciawigajah menjadi percontohan penanganan sampah di Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA: Atasi Permasalahan Sampah di Sungai, DLH dan Pemdes Sepakat Batas Desa akan Dipasang Jaring
“Mereka kini mampu menghasilkan pendapatan dari pengelolaan sampah. Bahkan sudah bisa membeli mobil dan membangun taman desa dari hasil pengelolaan sampah,” kata Fitroh, Jumat (11/11/2022).
Dalam pengelolaan sampah nonorganik, Fitroh menyebut Desa Ciawigajah bekerja sama dengan pihak ketiga. Namun mereka mampu mengelola sisa sampah yang tidak terkirim ke pihak ketiga dengan baik.
“Sampah nonorganik dikirim ke pihak ketiga, sedangkan untuk organiknya mereka kelola menjadi kompos untuk tanaman sawah, kebun serta tanaman lainnya. Kemudian sisa nonorganik yang tidak terjual, mereka buat paving blok dimana dalam sehari mereka bisa membuat 20 hingga 30 meter,” kata Fitroh.
BACA JUGA: Ditukar Uang, Nelayan Angkut 2,5 Ton Sampah dari Laut Cirebon
Ia menjelaskan, pengelolaan sampah di Desa Ciawigajah kini sudah dilakukan secara mandiri tanpa bantuan dari anggaran luar seperti anggaran dana desa.
Dalam setahun, BUMDes setempat mampu meraup keuntungan dari pengelolaan sampah hingga Rp200 juta.
“Bahkan warga juga antre untuk bekerja di sana,” jelas Fitroh.
Menurut Fitroh, sebenarnya ada belasan desa di Kabupaten Cirebon yang sudah bisa melakukan pengelolaan sampah.
BACA JUGA: Biaya Pembuatan SIM dan SKCK Boleh Gunakan Sampah Plastik
Namun diakui Fitroh, pengelolaan yang dilakukan Desa Ciawigajah sudah mendekati sempurna. Ia berharap, desa-desa lain di Kabupaten Cirebon bisa meniru pengelolaan sampah yang dilakukan Desa Ciawigajah.
“Kalau ada desa lain mau belajar ke Desa Ciawigajah, mereka bisa menjelaskan proses demi proses sampai pengelolaannya. Sampai mereka kekurangan sampah dan mencari sampah ke desa tetangga,” terangnya.
Untuk diketahui, keberhasilan Desa Ciawigajah dalam mengelola sampah, telah masuk dalam catatan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
BACA JUGA: Warga Diajak Pilah Sampah sejak dari Rumah, Bupati: Ada Beberapa Sampah yang Masih Bisa Dimanfaatkan
Dalam laporannya, Kemendes PDTT menyebut, Desa Ciawigajah memiliki enam unit usaha dalam naungan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yakni PDAM desa, pabrik air dalam kemasan Ciawiwater, pengolahan sampah mandiri, agrowisata, pertanian, dan peternakan.
Usaha yang ada dijalankan BUMDes bersama warga desa tersebut, selain dapat menyerap tenaga kerja juga sedikit demi sedikit permasalahan di pedesaan dapat diselesaikan terutama masalah ekonomi.
Saat ini, hasil BUMDes juga digunakan untuk kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat seperti beasiswa pendidikan, mitigasi angka pengangguran, dan lainnya.***
BACA JUGA: DLH Targetkan 2023 Bebas Sampah