SUARA CIREBON – Kementrian Tenaga Kerja (Kemenaker) akhirnya megaluarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja terkait Penetapan Upah Minimum 2023 (UM 2023).
Kebijakan baru tentang UM 2023 ini tertuang dalam Peraturan Menaker Nomor 18 Tahun 2022 yang ditetapkan 16 November 2022, dan berlaku 17 November 2022.
Kemenaker mengeluarkan Permenaker 18 tahun 2022 terkait UM 2023 berdasar penghitungan upah minimum dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Disebutkan dalam Pasal 6 Permenaker 18 Tahun 2022 disebutkan rumusan penentuan formula baru untuk penghitungan besarnya upah minimum (UM).
BACA JUGA: Buruh Ancam Mogok Nasional, Tuntut Kenaikan UMK 13 Persen
Rumusannya sebagai berikut :
UM (t+1) = UM (t) + (Penyesuaian Nilai UM x UM (t)).
Penjelasan rumus :
– UM (t+1) = upah minimum yang akan ditetapkan
– UM (t) = upah minimum tahun berjalan
– Penyesuaian nilai UM = penjumlahan antara inflasi dengan perkalian pertumbuhan ekonomi dan atau UM = Inflasi + (PE x a).
Pasal 7 Ayat 1 Permenaker 18 Tahun 2022 tentang UM, penyesuaian nilai UM ini tidak boleh lebih dari 10 persen.
BACA JUGA: Buruh Tuntut UMK 2023 Naik 15 persen, Sebut Upah yang Diterima Saat Ini hanya Cukup untuk Makan