Wanita yang memiliki hobi traveling ini juga menjelaskan, pengangkatan guru besar dirinya yaitu dari Kemendikbud, sedangkan dirinya bekerja di lingkungan Kementerian Agama. Sehingga hal itu membutuhkan proses terlebih dahulu.
“Jadi harus lolos pengajuan dari Diktis (Kemenag) dulu baru ke Kemendikbud,” terang Prof Kartimi.
Dengan diangkatnya Prof Kartimi menjadi guru besar, tentu menjadi angin segar untuk pengembangan mutu akademik di lingkungan IAIN Cirebon.
Sebab, kekosongan guru besar yang membidangi Pendidikan IPA sudah terpenuhi dan keberadaan Prof Kartimi berpengaruh besar bagi akreditasi Prodi Tadris Biologi, fakultas maupun institut. Karena, keberadaan guru besar jadi faktor yang berpengaruh kuat untuk akreditasi.
Sebagaimana diketahui, IAIN Syekh Nurjati Cirebon berencana mengembangkan Fakultas Saintek, Fakultas Pertanian, Fakultas Kelautan dan Fakultas Kehutanan yang sudah masuk master plan seiring akan bertransformasinya kampus setempat menjadi kampus Islam Siber.
Fakultas Saintek itu rencananya akan dibangun di Kampus 2 IAIN Syekh Nurjati Cirebon di Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu.
“Pembukaan Fakultas Saintek sudah tercantum dalam master dan sudah dikoordinasikan ke seluruh jajaran pimpinan,” terangnya.
Lebih lagi, Prof Kartimi juga sedang menjabat Wakil Rektor II IAIN Cirebon yang punya peran dalam pengembangan kampus. Sehingga, hal ini dapat mendongkrak pengembangan keilmuan di kampus setempat.