Pada zaman dahulu, tradisi Tawur Ji memang benar-benar dana yang terkumpul untuk kepentingan pesantren dan santri eks Syekh Siti Jenar.
Jauh berbeda dengan pada sekarang, kalau toh masih ada tradisi Tawur Ji itu untuk kepentingan pribadi. Dan dalam praktiknya tak ubahnya dengan meminta-minta keliling perumahan atau kampung, seperti layaknya pengemis saja. Biasanya dilakukan anak laki-laki dengan berselendang sarung ***
BACA JUGA: Peran Sunan Gunung Jati, Putri Nio Ong Tien dan Pengaruh Cina di Cirebon, Simak Catatan Budayawan
Page 3 of 3