Oleh: Suci Rizky Amalia, S.Pd.
*)Guru TK Al Washliyah, Kelurahan Tukmudal, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon
SAINS adalah ilmu yang dapat diuji kebenarannya dan dikembangkan secara konsisten dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan. Sehingga, pengetahuan yang dipedomani ini boleh dipercayai melalui eksperimen.
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis, bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa konsep-konsep, maupun prinsip-prinsip saja. Tapi juga proses penemuan yang menekankan pada pengalaman secara langsung.
Kegiatan sains berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari. Fungsinya adalah untuk memberikan pengalaman, seperti melakukan observasi untuk melihat bagaimana suatu peristiwa di alam dan di lingkungan tempat tinggal kita.
Pengenalan tentang sains hendaknya dilakukan sejak usia dini. Hal ini dapat diterapkan melalui kegiatan yang menyenangkan dan pembiasaan agar anak mengalami proses sains secara langsung.
Pembelajaran sains untuk anak memiliki banyak manfaat. Di antara mafaatnya adalah dapat mengembangkan anak secara utuh, baik pikirannya, hatinya, maupun jasmaninya.
Selain itu, pembelajaran sains juga dapat mengembangkan intelaktual, emosional dan fisik jasmani, kognitif, afektif dan psikomotor anak. Secara garis besar, tujuan pembelajaran sains pada anak adalah agar anak mampu secara aktif memahami informasi yang ada di sekitar lingkungannya.
Melalui metode eksperimen di sekolah, anak dapat berinteraksi langsung dengan kegiatan yang diberikan oleh guru dan membuat eksperimen-eksperimen terutama dalam bidang sains. Dengan demikian, anak diharapkan dapat memahami proses eksperimen mencampur warna dan mengerti konsep-konsep sains. Bahkan, kegiatan ini diharapkan dapat mendukung kemampuan kognitif anak dalam keterampilan pembelajaran sains.
Di samping itu, penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran sains juga memudahkan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena dapat menggunakan media yang mudah didapatkan, seperti pewarna makanan yang aman untuk anak-anak.
Melalui pembelajaran sains menggunakan metode eksperimen mencampur warna dapat mendorong perkembangan kreativitas anak, sehingga proses belajar dapat berlangsung secara terus menerus. Hasilnya, diharapkan dapat menjadikan anak lebih kreatif dan mampu melakukan sesuatu.
Jeni-jenis Warna
Pada pembelajaran eksperimen mencampur warna, rumus campurannya terbagi ke dalam 4 jenis, yaitu:
1. Warna Primer
Warna primer adalah warna yang terdiri dari warna merah, biru, dan warna kuning. Hasil campuran dua warna pada jenis warna primer dapat menghasilkan warna skunder.
2. Warna Skunder
Warna skunder terdiri dari warna hijau, unggu, dan warna jingga atau orange. Campuran warna skunder dengan warna primer akan menghasilkan warna tersier.
3. Warna Tersier
Warna tersier terdiri dari warna chartreuse, magenta, marigold, aquamarine, vermilion, dan warna violet.
4. Warna Pigmen
Warna pigmen adalah pengembangan lebih jauh dari warna-warna tersier kea rah warna-warna cahaya, yang terdiri dari warna violet, fuchsia, azure, jinggam chartreuse, aquamarine.
Pengenalan warna dengan metode eksperimen pada anak usia dini dilakukan dengan alat dan media yang sederhana, seperti dengan media ampas kelapa yang dicampurkan warna-warna primer, kemudian digabungkan menjadi warna-warna sekunder.
Alat dan Bahan yang digunakan
Alat yang digunakan untuk pencampuran warna adalah :
- Ampas kelapa
- Pewarna makanan
- Piring
Cara Pencampuran Warna dengan Media Ampas Kelapa :
- Siapkan 3 piring
- Taruh ampas kelapa pada masing-masing piring
- Kemudian tuangkan 3 pewarna makanan dengan warna primer pada tiap piring yang berbeda (merah, biru, kuning)
- Remas ampas kelapa yang sudah diberi pewarna makanan secara merata
- Setelah semua pada tiap piring sudah menghasilkan warna primer (merah, biru, kuning)
- Ambil piring kosong, kemudian ambil sedikit warna biru dan warna kuning, kemudian remas dan mengsilkan warna sekunder yaitu hijau
- Lakukan pada warna lain
Implementasi pembelajaran sains dengan metode eksperimen dilakukan dengan mencampurkan ampas kelapa dengan pewarna makanan dapat meningkatkan kreatvitas anak, melatih motorik halus anak dengan meremas-remas ampas kelapa, dan membuat suasana pembelajaran semakin menyenangkan.*