“Pantauan kita dalam tiga tahun ke belakang, sulit menemukan kasus frambusia. Kalaupun ada juga tidak banyak. Ada juga diduga kasus tapi ketika dicek hasilnya negatif,” paparnya.
Ia menjelaskan, tahun ini pihaknya menemukan lima kasus yang mirip dengan frambusia. Namun setelah dilakukan Rapid Diagnostic Test (RDT), hasilnya negatif. Ia menyebut, sejauh ini pihaknya juga belum menemukan kasus frambusia pada taraf cacat.
“Penyakit itu cenderung pada area terbuka seperti tangan, kaki. Atau ada yang di area tertutup itu karena lembab,” bebernya.
BACA JUGA: PPNI Tolak UU Keperawatan Masuk Omnibuslaw
Sartono menambahkan, Kemenkes RI dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sedang mengunjungi Puskesmas Ciledug. Puskesmas tersebut merupakan salah satu puskesmas yang manajemen penanganannya dinilai bagus.
Bahkan bukan hanya dalam penanganan kasus, Sartono mengungkapkan, dalam upaya deteksi dini, pencarian kasus, pengelolaan kasus hingga pemberdayaan masyarakatnya juga bagus.
Ia berharap, dari penilaian tersebut bisa dinyatakan secara sah dan meyakinkan bahwa Kabupaten Cirebon sebagai daerah yang bebas frambusia.
BACA JUGA: Lagi, Tim PSC Dinkes Diberangkatkan ke Cianjur