“Peran serta masyarakat itu harus, karena (dampak, red) semuanya itu akan kembali pada diri kita masing-masing yang ada di lokasi itu,” kata Juwanda.
Pasalnya, lanjut Juwanda, penanganan bencana yang terjadi merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab BPBD.
Karena jika hanya mengandalkan BPBD, maka dipastikan tidak bisa menjangkau semuanya. Hal itu, karena petugas lapangan atau Unit Reaksi Cepat (URC) yang dimiliki BPBD terbatas, yakni di bawah sepuluh orang.
BACA JUGA: Hujan Angin Makan Korban, Kurir Paket Tewas Tertimpa Atap Bangunan saat Berteduh
“Petugas bagian lapangan kami tidak sampai puluhan, makanya akan keteter. Contohnya kemarin, dari 11 titik kejadian, itu hanya 6 orang yang menangani. Akhirnya ada dua titik yang tidak tertangani seperti di Kecamatan Losari yaitu Desa Panggangsari dan Desa Losari Kidul,” terangnya.
Sementara hasil asesmen dampak bencana angin puting beliung yang terjadi di Kecamatan Losari, BPBD mencatat sebanyak 50 rumah mengalami kerusakan dan 2 rumah di antaranya rusak berat.
“Kalau total rumah terdampak di seluruh Kabupaten Cirebon itu ada 65 rumah, termasuk bangunan material di Plumbon yang menimpa kurir jasa paket hingga meninggal dunia itu,” pungkasnya. (Islah)
BACA JUGA: Dilintasi Sesar Baribis, Kabupaten Cirebon Daerah Gempa