Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan, gempa yang mengguncang Kuningan akibat aktifitas di sesa lokal Baribis.
Terjadi pegerakan tektonik sesar Baribis di segmen Gunung Ciremai. Sesar Baribis segmen Ciremai ini salahs atu sesar lokal yang aktif.
BACA JUGA: Gempa Kuningan Berasal dari Sesar Lokal, Ini Penjelasan BMKG
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan memberi penjelasan hasil analisi gempa yang mengguncang Kuningan pada Kamis pagi.
Menurutnya, berdasar posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman, gempa di Kuningan disebabkan pergerakan tektonik di sesar Baribis pada segmen Ciremai yang aktif.
“Ini berkaitan dengan sesar lokal Baribis segmen Ciremai. Ini termasuk sesar yang aktif,” tutur Hendra Gunawan, Kamis, 22 Desember 2022.
Hasil pengamatan, morfologi Kuningan berupa daratan, perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.
“Wilayah gempa tersusun dari endapan kuarter aluvial sungai dan batuan rombakan gunung api muda,” tutur Hendra Gunawan.
Sebagian mengalami pelapukan. Mempunyai sifat lunak, lepas, dan belum kompak. Kondisi ini memperkuat efek guncangan serta rawan gempa bumi.
BACA JUGA: JANGAN PANIK, Saat Ini 4 Gunung Berapi di Indonesia Berstatus Siaga, Tetap Waspada, Ini Daftarnya
Seperti diketahui, gempa dangkal guncang Kabupaten Kuningan, Jawa Barat pada Kamis dini, 22 Desember 2022.
Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), gempa Kuningan terjadi pada pukul 04.18 WIB, merupakan gempa dangkal dengan kedalaman 5 kilometer.
Kekuatan gempa dangkal di Kuningan mencapai magnitudo 3,8 (M3,8). Terletak di 6,99 Lintang Selatan (LS) dan 108,48 Bujur Timur (BT).
Gempa berasal dari sesar lokal, hanya berjarak 1 kilometer Barat Daya Kabupaten Kuningan.
BACA JUGA: Korlantas Prediksi Ada Dua Puncak Kepadatan Libur Nataru, Catat Tanggalnya!
Guncangan gempa dirasakan masyarakat Kuningan hingga Majalengka dan Cirebon. Warga merasakan seperti ada truk lewat.
Masyarakat di Kuningan, Cirebon dan Majalengka merasakan getaran dan lampu gantung bergoyang.
Tidak terjadi kepanikan karena sebagian besar masyarakat masih tertidur. Warga yang merasakan kebetulan sudah bangun tidur.
BACA JUGA: Dilintasi Sesar Baribis, Kabupaten Cirebon Daerah Gempa
Setelah gempa pada Kamis pagi, sampai Kamis sore, 22 Desember 2022, tidak ada lagi gempa susulan.
BMKG menghimbau masyarakat tidak panik, namun tetap waspada. Diungkapkan juga, gempa Kuningan merupakan gempa darat berasal dari sesar lokal.
Gempa juga tidak terkait engan aktifitas Gunung Ciremai. Lebih sebagai gempa tektonik akibat ada aktifitas lempeng pada sesar lokal Kuningan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Indra Bayu Permana menjelaskan, gempa dangkal berpusat di darat.
Dirasakan di seluruh kecamatan di Kuningan yang berjumlah 32 kecamatan.
Sejauh ini, BPBD belum menerima laporan adanya kerusakan atau korban akibat gempa yang hanya berlangsung sekitar 2 sampai 3 detik tersebut.
“Gempa dirasakan masyarakat di 32 kecamatan. Di seluruh wilayah Kuningan. Kami belum menerima ada laporan kerusakan atau korban,” tutur Indra.***