Rampingnya komposisi pegawai di lingkungan Pemkab Majalengka menyusul adanya 820 ASN dan P3K yang pensiun selama 2022 lalu.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Majalengka, Maman Fathurochman mengatakan, berkurangnya jumlah ASN bukan hanya dikarenakan masuk masa pensiun saja. Ada juga yang disebabkan berhalangan tetap atau meninggal dunia.
BACA JUGA: 150 Orang Meninggal di Jalan Raya Majalengka, Rendahnya Kesadaran Berlalu Lintas?
Kemungkinan pengajuan pensiun dini dan berhenti bekerja oleh ASN karena sakit. Kondisi yang sama juga terjadi dari kalangan P3K. Meskipun belum lama dilantik, beberapa orang di antaranya sudah masuk masa pensiun.
“Ada 108 meninggal dunia. Kemudian atas permintaan sendiri karena sakit dan lain sebagainya ada 7 orang. Kemudian P3K yang masuk batas pensiun itu 4 orang. Jadi walaupun baru kemarin ada rekrutmen, 202, udah ada yang pensiun. Kemudian juga P3K yang meninggal dunia 2 orang. Jadi semuanya 802 orang yang pensiun di 2022,” kata Maman, Selasa (3/1/2023).
BACA JUGA: Sepanjang 2022 Angka Kriminalitas di Kabupaten Majalengka Meningkat
Maman menjelaskan, secara perbandingkan rekrutmen CPNS formasi 2019 di Kabupaten Majalengka tercatat 840 orang.
Kalau dibandingkan dengan yang pensiun rata-rata 600 setiap tahunnya, dari 2019 sampai 2022 sudah ada 2.400 yang pensiun dalam 4 tahun.
“Kita rekrutmen baru 840. Sangat jauh. Sehingga sangat dipahami apabila OPD-OPD (Organisasi Perangkat Daerah) banyak kekurangan staf. Dan itu belum bisa kita penuhi, karena memang di semua OPD, termasuk kecamatan juga kurang,” jelasnya.
BACA JUGA: Curah Hujan Tinggi, Waspadai Abrasi Cimanuk
Menyikapi kondisi tersebut, lanjut Maman pihaknya sudah meminta setiap OPD dan kecamatan membuat data terkait kebutuhan pegawai.
Namun, pemerintah setempat tidak bisa memastikan apakah data nanti yang dibutuhkan itu bisa terpenuhi atau tidak.
“Kita sudah meminta data dari tiap-tiap OPD, kecamatan untuk mengajukan. Nanti mereka akan mengajukan di formasi-formasi jabatan apa saja yang nggak ada, yang kurang. Nanti kita by sistem, ke kita, nanti kita juga ke Kemenpan,” tuturnya. (Abr)
BACA JUGA: Selain Bancana Alam, Warga Majalengka Diimbau Waspada DBD