Pembongkaran bangunan tugu tersebut masih menunggu izin dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Rencana pembongkaran bangunan Tugu Kujang itu kembali disampaikan Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi. Sebelumnya orang nomor satu di Majalengka tersebut pernah mengungkapkan hal yang sama.
Bupati Karna mengatakan, Pemerintah Kabupaten Majalengka berencana akan mengajukan permohonan kembali pada Pemprov Jawa Barat untuk membongkar Tugu Kujang.
BACA JUGA: Puluhan Ribu Wisatawan Padati Objek Wisata di Majalengka
Alasanya, keberadaan Tugu Kujang di ruas jalan raya Cirebon – Bandung, Majalengka – Kertajati banyak dikeluhkan dan dianggap penyebab terjadinya kemacetan di kawasan tersebut.
“Saya mau minta izin untuk membongkar tugu yang ada di Kadipaten itu, karena itu sumber dari kemacetan,” kata Bupati Karna, Rabu (4/1/2023).
Menurut Bupati Karna, rencana pembongkaran Tugu Kujang bukan tanpa alasan.
BACA JUGA: Komposisi ASN di Majalengka semakin Ramping, Ini Jumlah ASN dan P3K yang Pensiun
Pada saat momen kunjungan pemantauan pos Natal dan Tahun Baru (Nataru) kemarin dirinya melihat sendiri kemacetan yang terjadi akibat keberadaan tugu tersebut.
Terlihat bagaimana kendaraan dari arah Cirebon menuju Bandung ataupun sebaliknya terhenti di tugu itu.
“Kemarin saat saya berkunjung ke titik-titik pantau posko (nataru), kita menyaksikan betul bagaimana tronton yang datang dari arah Sumedang dan Cirebon, macet sekali,” ungkapnya.
Kondisi itulah yang kemudian membuat pemerintah daerah berencana akan membongkar tugu yang dibangun sekitar lima tahun lalu.
BACA JUGA: Sepanjang 2022 Angka Kriminalitas di Kabupaten Majalengka Meningkat
“Upaya perizinan ke Pemprov Jawa Barat pun harus dilakukan,” ujar Bupati Karna.
Sebenarnya, tambah bupati, pada tahun 2019 lalu sudah mengusulkan untuk dilakukan pembongkaran.
Pemkab Majalengka secara resmi bahkan sudah melayang surat kepada Pemprov sebanyak tiga kali, namun, belum mendapatkan jawaban.
“Kita akan kembali melayangkan izin untuk membongkar tugu, sehingga arus lalu lintas, terutama saat momen hari besar tidak terjadi lagi kemacetan,” jelasnya. (Abr)
BACA JUGA: 150 Orang Meninggal di Jalan Raya Majalengka, Rendahnya Kesadaran Berlalu Lintas?