“Di Nusantara, ada dua kuliner Tionghoa. Kuliner peranakan yang cenderung manis disesuaikan lidah Nusantara dan kuliner totok yang cenderung asin gurih,” tutur Suhu Jeremy.
Ada perbedaan mendasar antara keduanya. Pertama, soal penamaan.
Kuliner China peranakan bahkan namanya sudah umum pakai bahasa Indonesia seperti lumpia, bakpia.
Kalau China totok itu masih pakai bahasa China yang kental juga, misalnya choi pan, kuo tie.
BACA JUGA: Bukan Cuma Ikan Bandeng, Rebung juga Jadi Sajian Wajib Malam Tahun Baru Imlek
Kedua, dari segi bumbu dan cita rasa. Pada kuliner China ‘totok’ masih terasa bahan asli makanan tersebut seperti choi pan dan kuo tie.
Dalam tradisi Tahun Baru Imlek di Jawa umumnya menggunakan ikan Bandeng. Singkawang pakai ikan dewa untuk Imlek.
Cap Tjay itu adalah satu contoh masakan China Peranakan. Karena di Tiongkok China tidak ada menu Cap Tjay.***
BACA JUGA: Perayaan Warga Tionghoa Sepanjang Tahun 2023, Tahun Baru Imlek Hingga Festival Ronde