SUARA CIREBON – Banjir yang terjadi di Kabupaten Cirebon belum lama ini, telah menyebabkan 5.760 hektare dari 14825 hektare luas tanaman padi di 13 kecamatan terendam air.
Banjir yang merendam lahan persawan di Kabupaten Cirebon ini disebabkan curah hujan yang mengguyur wilayah setempat cukup tinggi.
Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon mencatat, dari 5.760 hektare sawah terdampak banjir ini menyebabkan total kerugian sebesar Rp23.754.740.000. Artinya, kerugian per hektare lahan mencapai Rp6.830.000.
Kepala Distan Kabupaten Cirebon, Asep Pamungkas mengatakan, data tersebut merupakan laporan terbaru yang dimiliki pihaknya per tanggal 30 Januari 2023.
BACA JUGA: Banjir di Cirebon Rendam Ratusan Hektar Sawah, Biaya Produksi Semakin Membengkak, Petani Menjerit
Ribuan hektare lahan yang terendam banjir tersebut, Asep memaparkan, tersebar di 13 kecamatan, yakni Kecamatan Astanajapura, Mundu, Pangenan, Plered, Gunungjati, Kapetakan, Arjawinangun, Panguragan, Susukan, Gegesik, Kaliwedi, Suranenggala, dan Kecamatan Jamblang.
Asep menjelaskan, luas lahan yang terdampak banjir di Kecamatan Astanajapura sebanyak 12 hektare. Saat ini kondisi banjir sudah surut dan tidak ada petani yang gagal tanam.
Kemudian di Kecamatan Mundu, Asep menyebut, lahan yang terdampak banjir ada 7 hektare dan tidak ada yang gagal tanam.
“Kalau di Pangenan, itu cuma 3 hektare dan sampai sekarang masih tergenang air tapi belum dinyatakan gagal tanam,” ujar Asep di kantornya pada Rabu, 1 Februari 2023.
BACA JUGA: Heboh Penculikan Anak Terekam CCTV, Diculik Saat Sekolah Play Group, Polda Metro Jelaskan Begini