Di Kecamatan Gunungjati, lanjut Asep, lahan yang terkena banjir seluas 98 hektare. Dari jumlah tersebut, sebanyak 57 hektar mengalami gagal tanam sehingga harus dilakukan tanam ulang atau replanting.
Kemudian di Kecamatan Kapetakan, lahan yang terkena banjir seluas 1.795 hektare dan sebanyak 1.380 hektare dinyatakan gagal tanam dengan kondisi terkini air masih menggenangi 415 hektare.
“Kalau di Kecamatan Arjawinangun, yang terkena banjir ada 36 hektare, tidak ada gagal tanam. Saat ini kondisinya sudah surut,” kata Asep.
Sejumlah kecamatan lainnya yakni Kecamatan Panguragan, dimana di kecamatan tersebut terdapat 1.069 hektare sawah yang terendam banjir.
Dari jumlah tersebut, seluas 518 hektare lahan harus dilakukan replanting dan seluas 397 hektare masih terendam air. Namun demikian, Asep menyebut kondisinya saat ini masih aman.
Di Kecamatan Susukan, seluas 447 hektare terdampak banjir dan 55 hektare dinyatakan gagal tanam. Lalu di Kecamatan Gegesik, sawah yang terendam seluas 1121 hektare dan 925 hektare di antaranya gagal tanam atau harus repalnting.
“Yang masih tergenang seluas 533 hektare,” jelasnya.
BACA JUGA: Adik Tiri Incar Hadiah Lomba Kicau Burung, Jadi Pelaku Pencurian di Cirebon, Dua Korban Ditikam