“Dalam kasus ini, videonya memang benar, tapi informasinya yang salah,” jelas Bambang.
Ia menyampaikan, Tim Saber Hoaks Kabupaten Cirebon yang diinisiasi oleh Diskominfo Kabupaten Cirebon terus berupaya memberikan pemahaman dan penjelasan kepada masyarakat tentang informasi hoaks.
Dalam pelaksanaannya, Saber Hoaks juga menggandeng relawan TIK Kabupaten Cirebon, untuk menjadi bagian tim verifikasi informasi dari aduan warga yang masuk.
Ketua Relawan TIK Kabupaten Cirebon, Akhmad Rofahan menyebut, peristiwa-peristiwa besar yang sedang terjadi bisa berpotensi menjadi korban penyebaran hoaks.
Tidak sedikit hoaks bermunculan saat terjadinya sejumlah peristiwa atau bencana yang terjadi di Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Biasanya, motif penyebaran informasi hoaks yang dilakukan oleh masyarakat, yaitu selain karena tidak mengetahui informasi itu salah, pelaku juga ingin menjadi orang yang paling pertama mengabarkan informasi terbaru.
“Karena ingin jadi yang terdepan mengabarkan, mereka lupa untuk melakukan verifikasi kebenarannya terlebih dahulu,” kata Rofahan.