SUARA CIREBON – Ribuan orang dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat mengikuti Kirab Merah Putih yang digagas anggota Wantimpres RI, Habib Luthfi bin Yahya, Senin, 6 Maret 2023.
Kegiatan yang dilepas tiga kepala daerah yakni Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis selaku tuan rumah, Bupati Cirebon H Imron, dan Bupati Kuningan Acep Purnama itu, diikuti perwakilan delapan kabupaten/kota yakni Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Indramayu, Majelangka, Kuningan, Purwakarta, Subang, dan Kabupaten Karawang.
Dalam kirab yang mengarak kain merah putih sepanjang 500 meter tersebut, peserta yang terdiri atas petugas gabungan TNI, Polri, pelajar, dan lainnya itu, memulai kegiatan di depan Balai Kota Cirebon sekitar pukul 10.00 WIB dengan finish di Stadion Bima Kota Cirebon.
Jalan yang dilalui yakni Jalan Siliwangi, Jalan Kartini, Jalan Cipto, Jalan Pemuda dan finsih di Stadion Bima Kota Cirebon.
Usai melepas kirab, Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis bersama Bupati Imron bersama Forkopimda turut berjalan di bagian depan peserta kirab. Bupati Imron bahkan terus mengikuti kirab dengan berjalan kaki hingga finish di Stadion Bima bersama Sekda Kota Cirebon, H Agus Mulyadi.
Di leher atau kepala para peserta kirab itu terpasang kacu merah putih. Sementara ribuan pelajar berjejer di pinggir jalan menyambutnya dengan bendera merah putih.
Sementara Habib Luthfi bin Yahya yang terlihat mengenakan seragam loreng TNI menaiki kendaraan taktis. Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati tampak menaiki kereta kencana.
Acara tambah menarik saat arak-arakan kain merah putih yang panjangnya diperkirakan mencapai 500 meter diarak oleh petugas gabungan TNI, Polri, pelajar, dan lainnya.
Rangkaian pembawa kain merah putih raksasa itu dimulai dari petugas Yon Arhanud-14/PWY yang didampingi anggota Paskibraka Kota Cirebon serta turut membawa bendera merah putih.
Selanjutnya terdapat petugas Lanal Cirebon, Lanud Sukani, Yon C Pelopor Satbrimob Polda Jabar, Ditpolairud Polda Jabar, Polres Cirebon Kota, Satpol PP, Dishub, Damkar, ASN, dan pelajar.
Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis mengaku Pemkot Cirebon merasa bangga dan berterima kasih kepada semua unsur yang mempercayai Kota Cirebon sebagai tuan rumah hajat pada acara tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan yang mulia ini, yaitu Kirab Merah Putih dan budaya,” kataAzis.
Menurut Azis makna dari Kirab Merah Putih ini, menunjukkan bahwa masyarakat Kota Cirebon dan masyarakat di daerah lainnya cinta dan bangga terhadap Indonesia.
“Kirab merah putih ini menunjukkan bahwa kita semua cinta Indonesia bahwa kita semua cinta NKRI,” katanya.
Proses membawa kain merah putih raksasa dalam kirab itu pun tampak cukup dramatis, karena membutuhkan koordinasi dari barisan depan hingga belakang. Terutama saat arak-arakan yang tampak berjalan secara perlahan itu berhenti sejenak maupun saat berbelok, para petugas terlihat sigap menjaganya agar kain merah putih tersebut tidak menyentuh tanah.
Bahkan, sesekali terlihat para petugas berhenti sejenak kemudian berlari untuk menyesuaikan tempo kecepatan rombongan arak-arakan tersebut. Kain merah putih raksasa itu tampak membentang ketika berjalan dan sedikit dilipat saat berhenti untuk mencegahnya menyentuh tanah.
Setelah kain merah putih raksasa, arak-arakan diisi perwakilan keraton se- Kota Cirebon, kesenian daerah, pelajar, santri, SKPD, dan kontingen asal Ciayumajakuning, Karawang, Purwakarta, hingga Subang.
Seluruh peserta yang mengikuti Kirab Merah Putih itu tampak membawa bendera merah putih dan mengenakan pita merah putih di lengan kanan maupun kepala.***