Ulama seperti Ibnu Baz dan Ibnu Utsaimin berpendapat, berlebihan dalam hal istinsyaq dan berkumur-kumur bagi yang berpuasa hukumnya makruh. (Majmu’ al-Fatawa Ibni Baz 15/261, Asy Syarh al-Mumti’ 6/379 dan 407).
Menelan titisan as-Sa’uth yang masuk ke kerongkong juga termasuk dalam hal ini. As-Sa’uth adalah obat yang dititiskan melalui hidung (gurah).
Barangsiapa melakukan gurah lalu merasakan titisan as-Sa’uth itu masuk ke kerongkong dan ia pun menelannya dengan sengaja, puasanya batal.***
Page 3 of 3