SUARA CIREBON – Kalimat yang penuh makna dan cocok untuk ucapan selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan 1444 Hijriah tahun 2023 ini.
Selain untuk ucapan selamat puasa Ramadhan, pesan berantai ini juga sekaligus berisi permohonan maaf, serta untaian kalimat sebagai bahan evaluasi dan instrospeksi kita.
Pesan ini beredar di grup WhatsApp (grup WA) pada Senin, 20 Maret 2023 berisi narasi untaian kalimat penuh makna.
Ada pesan bagaimana penuh maknanya kata diam, disaat semua orang kini lebih sibuk bicara, pamer kepintaran dan pamer kesalehan di era digital lewat saluran media sosial (medsos).
Memang kata-kata akan menjadi penuh makna. Namun itu ada syarat, yakni dalam konteks ketika semua orang diam.
Di era digital dan medsos, ketika semua orang bicara, maka dengan sendirianya, kata-kata (bicara) sudah tidak lagi memiliki makna.
Sebaliknya, diam, justru memiliki banyak makna. Menjadi perlambang kebajikan dan kebijaksanaan.
Ketika semua orang bicara, pamer kepintaran, pamer kesalehan serta menganggap diri paling benar, maka diam dan menyembunyikan kesalehan, jauh lebih memiliki makna.
Rendah hati, jauh lebih baik dibanding tinggi hati. Orang rendah hati, akan menutupi kepintarannya di hadapan orang lain.
Menyembunyikan kesalehan, sama dengan menutup rapat-rapat dosa dan aibnya.
Tinggi hati, akan membuat kita terlena. serta menjerumuskan.
Merasa diri paling hebat, paling jujur, paling hebat, paling baik, paling pintar, paling saleh dan mempertontonkannya secara terbuka.
Berikut pesan berantai yang sangat cocok untuk ucapan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan, sekaligus permhonan maaf :
Assalamu’alaykum warohmatullahi wabarokaatuh
INDAHNYA DIAM DAN BICARA
Alangkah indahnya DIAM, bila BICARA dapat menyakiti orang lain.
Alangkah terhormatnya DIAM, bila BICARA hanya untuk merendahkan orang lain.
Alangkah bagusnya DIAM, bila BICARA bisa mengakibatkan terhinanya orang lain.
Alangkah cerdiknya DIAM, bila BICARA dapat menjerumuskan orang lain.
Alangkah bijaknya DIAM bila BICARA hanya untuk merugikan orang lain.
Maka, pertimbangkanlah Kapan kita BICARA dan Kapan kita DIAM ?
Jangan bicara tentang hartamu dihadapan orang miskin.
Jangan bicara tentang kesehatanmu dihadapan orang sakit.
Jangan bicara tentang kekuatanmu dihadapan yang lemah.
Jangan bicara tentang kebahagiaanmu dihadapan orang yang sedih.
Jangan bicara tentang kebebasanmu dihadapan orang yang terpenjara.
Jangan bicara tentang anakmu dihadapan orang yang tidak punya anak.
Seorang yang BIJAK ibarat AIR yang selalu tenang dan menyenangkan, menyucikan, menyejukkan, menyegarkan, melembutkan.
Jadilah seperti AIR yang selalu mencari tempat lebih rendah.
Bermakna (rendah hati, tidak pernah menyombongkan diri/riya). Apalagi sampai merendahkan atau menghina orang lain.
Jadilah seperti AIR yang selalu memberi kehidupan bagi apapun dan siapapun.
“DIAM sampai kau diminta untuk berbicara jauh lebih baik. Daripada kau terus berbicara sampai diminta untuk DIAM.” (Ali bin Abi Thalib)
Dalam rangka menyambut Ramadhan, dan semoga kita semua masih diberi kesempatan untuk bisa melaksanakan ibadah di bulan baik yang penuh keberkahan dengan istiqomah, aamiin.
Dan sebagai Manusia biasa yang tentu tidak sempurna terutama dengan kekhilafan dan dosa (karena kesempurnaan hanyalah milik Allah Subhanahu Wata’ala)
Ijinkan kami, memohon keikhlasan untuk bisa dimaafkan atas segala ucapan dan tingkah laku yang kurang atau bahkan tidak berkenan di hati semua selama bergaul baik secara langsung maupun yang melalui media sosial.
Hanya ada rasa Damai jika kita saling mema’afkan.
Wassalamu’alaykum warohmatullahi wabarokaatuh.***