SUARA CIREBON – Setelah sebelumnya, berapa pejabat pemerintahan di Kota Cirebon pernah menjadi korban pelaku penipuan bermodus mencatut nama dan foto diri atau display picture (DP) aplikasi pesan WhatsApp (WA)-nya, kini giliran Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi yang dicatut namanya.
Pelaku memasang DP foto Agus Mulyadi disertai pesan berantai melalui nomor WA berisi penawaran bantuan untuk pembangunan masjid.
Aksi penipuan bermodus pencatutan DP WA itu diketahui Sekda Kota Cirebon itu, karena banyak yang menghubungi dirinya untuk melakukan konfirmasi. Ia selalu memastikan tidak pernah mengganti nomor kontak telepon selulernya sama sekali.
“Ada beberapa kolega yang langsung konfirm ke saya, bahwa ada nomor baru mengatasnamakan saya, modusnya donasi masjid,” ungkap Agus, Jumat, 31 Maret 2023.
Menurut Agus untuk meyakinkan korbannya, pelaku penipuan tak segan memasang DP foto dirinya. Agus mengaku aksi pencatutan itu bukan yang pertama. Sebelumnya, ia telah menjadi korban dari aksi serupa.
“Saya tidak punya nomor baru, dan baru tadi pagi terjadi lagi, ada pesan ke beberapa rekan. Saya sendiri dapat laporan dari Pa Asmin (Asisten Daerah Administrasi Umum, red),” ujar Agus.
Diakui Agus, pencatutan nama pejabat seperti yang dialaminya banyak terjadi dan menimpa pejabat publik. Menurut Agus, hal itu sulit untuk dicegah, karena nomor kontak, apalagi WhatsApp merupakan akun dan nomor privasi, sehingga sistem pengamanan siber tidak bisa masuk ke ranah privasi tersebut.
“Sebagai bentuk kehati-hatian, masyarakat harus lebih waspada, jika menerima pesan dari pejabat publik yang tiba-tiba memberikan pesan dengan nomor baru,” ujarnya.
Jika hal tersebut terjadi, imbuh Agus, lebih baik melakukan konfirmasi baik ke protokol, karena pejabat publik pasti terikat dengan sistem protokoler, atau orang terdekat dari tokoh yang bersangkutan.
“Kalau dari kami tidak bisa mencegah orang-orang yang berniat jahat mengatasnamakan kami, tapi minimal bisa konfirmasi secara formal ke protokol, atau dari orang-orang yang valid,” jelas Agus.
Ditambahkan Agus, tidak menutup kemungkinan pencatutan nama tersebut bakal kembali terjadi, sehingga masyarakat kembali diwanti-wanti untuk hati-hati.
“Saya minta orang-orang lebih waspada. Jika ada pejabat Pemkot, meminta atau menawarkan bantuan, jangan langsung direspons, konfirmasi dulu. Untuk yang bermaksud menipu, kembaliah ke jalan yang benar, mumpung bulan Ramadan,” pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah pejabat di Kota Cirebon dicatat namanya oleh pelaku penipuan, di antaranya, Wakil Wali Kota Cirebon, Hj Eti Herawati dan Wakil Ketua DPRD, Fitria Pamungkaswati.
Eti dan Fitria bahkan telah tiga kali dicatut namanya oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Modus pelaku, memasang foto para pejabat dan menghubungi kolega-koleganya di pemerintahan, termasuk kader-kader partai sambal menawarkan bantuan.***